Semakin sulit dan terjal jalannya di babak-babak awal, biasanya pemain 23 tahun itu justru melesat jauh.
Di beberapa turnamen reguler Anthony pernah demikian, istilahnya bersusah-susah dulu namun mampu ke laga puncak.
BWF World Tour Finals 2019 pun bisa menjadi salah satu contohnya. Meski saat itu masuk ke grup yang sangat berat, justru Anthony mampu melesat ke final sebelum akhirnya harus puas jadi runner-up usai kalah dari Kento Momota (Jepang).
Baca Juga: Gagal Total di Thailand, Suksesor Susy Susanti Punya PR Benahi Performa Tunggal Putri Indonesia
Pada BWF World Tour Finals kali ini, Anthoni Ginting ditarget main maksimal dan juara.
"Untuk BWF World Tour Finals, saya yakin dari kedua kejuaraan sebelumya, Ginting seharusnya sudah lebih baik dari segi pikiran dan mentalnya," ucap Hendry Saputra, pelatih tunggal putra Indonesia.
"Kalau Anthony Ginting main maksimal, harusnya bisa juara. Targetnya bisa main maksimal dan juara," tegasnya.
Di sisi lain, para wakil Indonesia di sektor ganda juga berada di grup yang tidak mudah.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ada di grup B dan bakal satu grup dengan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan) yang sudah dua kali mengalahkan mereka.
Sementara di ganda campuran, grup Praveen Jordan/Melati juga tidak kalah menyeramkan.
Source | : | BWF |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |