"Kalau melihat dari permainan pertama di Yonex Thailand Open, ketika mereka (atlet) harus masuk karantina dulu, kemudian baru latihan, sebetulnya memang tidak terlalu mengganggu," kata Rionny.
"Tapi seperti tidak bebas dari sisi latihan, dan memang waktu untuk latihannya pun sedikit. Tapi secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara.
Baca Juga: BWF World Tour Finals - Gagal Revans, Ahsan/Hendra Bocorkan 2 Hal yang Bikin Duet Taiwan Menang
"Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah," jelas Rionny.
"Untuk Toyota Thailand Open, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (ganda putra dan ganda putri)," tambahnya.
Sementara untuk hasil World Tour Finals 2020, Rionny sendiri belum berkoordinasi lebih lanjut untuk membahas, baik dengan pemain atau pelatih.
Sebab, pria yang juga pelatih tunggal putri Indonesia ini sudah kembali ke Indonesia bersama dengan kepulangan kloter pertama, Senin (25/1) lalu.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2020 – Ahsan/Hendra Keok, The Daddies Gagal Pertahankan Gelar
"Untuk World Tour Finals ini karena saya juga tidak hadir di sana, jadi saya belum koordinasi langsung," ungkap Rionny.
"Memang yang diharapkan untuk masuk ke final ini, mereka gagal tidak ada yang lolos," ucap Rionny memungkasi.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |