Pembalap berusia 24 tahun itu lantas membandingkan kondisi ini dengan kenangannya saat tampil di Moto2 2018.
"Bagaimanapun, saya ingin lakukan pertama, seperti yang terjadi pada 2018 di mana saya tiba tanpa kemenangan kala mengawali tahun kedua di Moto2, adalah memenangi pertandingan pertama (di MotoGP), kemudian berpikir besar," ujar Bagnaia.
Baca Juga: Sangarnya Eks Manajer Rossi, Suzuki Sampai Tunjuk 7 Orang untuk Gantikan Peran Davide Brivio
"Tekanan yang mereka letakkan di atas sangat positif dan tentu memberikan dorongan besar,"
"Baik saya maupun Jack tahu berada di tim pabrikan memberi tanggung jawab besar dalam pengembangan dan hasil," timpalnya.
Tantangan terbesar yang didapatkan seorang Bagnaia justru harus meneruskan tongkat estafet Andrea Dovizioso.
Pria berusia 35 tahun itu bisa dikatakan pembalap paling bersinar selama beberapa tahun terakhir.
Dovizioso tercatat sudah tiga kali menjadi runner-up plus sekali nyaris menjadi juara dunia.
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |