SportFEAT.com - Herry Iman Pierngadi menyatakan akan ada perbedaan persiapan untuk tiga ganda putra top Indonesia jelang tur Eropa di German Open 2021 dan All England Open 2021.
Herry Iman Pierngadi selaku pelatih ganda putra PBSI menjelaskan bahwa dalam menghadapi tur Eropa mendatang, akan ada sedikit perbedaan persiapan latihan untuk anak-anak didiknya.
Anak-anak didik Herry IP yang dimaksud adalah tiga ganda terbaik putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Untuk diketahui, tur Eropa akan dimulai pada Maret 2021, diawali turnamen Swiss Open 2021 (2-7 Maret), German Open 2021 (9-14 Maret) dan All England Open 2021 (17-21 Maret).
Baca Juga: Batal Debut di Tur Eropa, Begini Reaksi Aset Tunggal Putri Indonesia
Namun, khusus untuk 3 ganda putra top Indonesia itu, mereka hanya akan turun berlaga di German Open dan All England Open.
Herry IP menuturkan, persiapan dari 3 ganda putra Indonesia itu akan memiliki perbedaan.
Khusus Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Herry IP menuturkan jika pasangan ganda putra nomor 2 dunia itu hanya akan menjaga kondisi mereka agar terhindar dari cedera.
Sementara soal peningkatan fisik tidak ada.
"Secara persiapan, Ahsan/Hendra dengan Marcus/Kevin dan Fajar/Rian agak berbeda," tutur Herry IP dilansir Sportfeat.com dari Badminton Indonesia.
"Kalau Ahsan/Hendra, saya hanya menjaga kondisinya agar tidak ada cedera. Peningkatan (fisik) mungkin ada, tetapi tidak signifikan," imbuh Herry.
Baca Juga: Praveen Jordan Dianggap Overweight, Nova Widianto: Enggak Masalah, Dia Istimewa
Tidak adanya peningkatan fisik untuk the Daddies kemungkinan karena usia mereka, yang memang sudah cukup senior.
Sementara untuk Marcus/Kevin dan fajar/Rian, kedua pasangan itu tidak akan lebih menjalani latihan fisik, berupa peningkatan daya tahan dan fisik.
Herry IP berkaca pada turnamen Thailand pada Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Nova Ungkap Kunci Perbaikan Penampilan Hafiz/Gloria: Dilarang 'Mager'
Pelatih yang punya julukan Coach Naga Api itu menilai daya tahan otot masih akan jadi target utamanya dalam peningkatan fisik.
Terlebih, Marcus/Kevin belum mencicipi pertandingan setelah absen di Thailand dan Fajar/Rian sendiri sempat kehilangan ritme bertanding mereka.
"Belajar dari Asia Leg kemarin, memang kita kekurangan daya tahan ototnya," ungkap Herry IP.
"Jadi, program di minggu pertama ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya tahan otot, baik tangan maupun kaki," ujar Herry lagi.
Terkait pemilihan turnamen, Herry memang sengaja hanya menurunkan 3 pasangan itu di 2 turnamen saja tanpa Swiss Open 2021.
Jika turun di Swiss Open, Herry takut peak performance 3 ganda putra terbaik Tanah Air itu bsia hilang.
Sementara German Open 2021 bisa digunakan sebagai ajang untuk persiapan sebelum memasuki turnamen target utama, All England Open 2021.
"Saya memang menurunkan 3 pasangan ini di Jerman dan All England saja, karena kalau ikut ke Swiss nanti sulit mengatur peak performance-nya," jelas Herry.
"Target di 2 turnamen itu juga berbeda, target utama tetap All England.
"Marcus/Kevin kan sudah satu tahun tidak bertanding. Jadi perlu untuk merasakan aura pertandingan lagi."
"Begitu juga Fajar/Rian yang touch-nya sempat hilang, harus egera menemukan kembali. Makanya mereka saya turunkan di Jerman," pungkas Herry.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |