SportFEAT.COM - Legenda bulu tangkis Swiss, Liselotte Blumer, ternyata menjadi pemain paling sukses ajang Swiss Open di sektor tunggal putri.
Ajang Swiss Open 2021 merupakan edisi ke-66 sejak pertama kali dihelat pada 1955 lalu.
Banyak fakta menarik yang tersaji sepanjang 66 tahun berlangsungnya turnamen Swiss Open.
Salah satunya adalah terkait pemain tunggal putri paling sukses di Swiss Open.
Baca Juga: Fakta Menarik Swiss Open - Hashim Bersaudara, Duet Kakak-beradik Malaysia yang Kompak Gondol Gelar
Jika Anda menyebut nama ratu bulu tangkis Eropa saat ini Carolina Marin, maka Anda salah besar!
Sebab pemain tunggal putri paling sukses di ajang Swiss Open adalah Liselotte Blumer.
Legenda bulu tangkis tuan rumah itu total telah merebut enam gelar di ajang Swiss Open.
Blummer tercatat menggondol gelar Swiss Open pada 1975, 1977, 1979, 1980, 1981 dan 1984.
Tak hanya itu, Liselotte Blumer juga menjadi pemain asal Swiss terakhir yang berhasil menjadi juara di turnamen level series 300 tersebut.
Di belakang Blumer, bercokol nama mantan tunggal putri nomor wahid asal Denmark, Camila Martin.
Baca Juga: Fakta Menarik Swiss Open - Tunggal Putri Indonesia Sungkurkan Carolina Marin 2 Gim Langsung
Perempuan yang kini aktif sebagai komentator bulu tangkis ini berhasil lima kali tampil sebagai kampiun di Swiss Open.
Torehan Camila tersebut sama dengan yang diraih mantan tunggal putri terbaik Swedia, Par-Gunnae Jonsson dan eks ratu bulu tangkis Korea Selatan, Ra Kyun-min.
Meski Blumer menjadi pemain tersukses di Swiss Open, ia belum mampu menyamai prestasi Ra Kyun-min.
Ra Kyu-min memegang rekor sebagai pemain yang berhasil meraih gelar lima kali beruntun.
Ia menorehkan prestasi tersebut pada tahun 1994 hingga 1998.
Di sisi lain, Carolina Marin tercatat belum sekali pun meraih gelar juara di turnamen Swiss Open.
Pebulu tangkis asal Spanyol itu diketahui baru dua kali mentas di ajang Swiss Open.
Terakhir kali Carolina Marin tampil adalah sepuluh tahun silam tepatnya pada Swiss Open 2011.
Sayangnya, saat itu pemain 26 tahun tersebut harus takluk dari wakil Indonesia Lindaweni Fanetri.
Lindaweni yang saat itu menjadi salah satu tumpuan tunggal putri Indonesia, berhasil menang atas Marin dengan skor kembar 22-20, 22-20.
Meski demikian, hal tersebut tak menghapus prestasi berjubel yang dimiliki mantan ratu bulu tangkis dunia itu.
Marin tercatat pernah menggondol medali emas pada Olimpiade Rio 2016 lalu dan tiga kali menjadi juara dunia.
Teranyar, Carolina Marin berhasil meraih dua gelar di turnamen leg Asia pada Januari lalu.
Berkat pencapaian apiknya, Carolina Marin sukses menembus tiga besar dunia.
Source | : | bwfbadminton.com,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |