Orang nomor satu di PBSI itu juga mengatakan seharusnya pemerintah Inggris memberlakukan prosedur melalui tes swab atau PCR.
Sehingga ada mekanisme yang lebih teruji ketimbang harus menjalani masa karantina 10 hari.
"Sebenarnya ada lagi satu prosedur yang bisa dilakukan yaitu diuji saja, dilakukan pcr, swab tes, apakah dia kena atau nggak," ujar Agung lagi.
"Di situ akan ketahuan, ingat bahwasanya Indonesia tidak membawa virus B117, tidak ada, itu ada di inggris,” tegasnya.
Baca Juga: Indonesia Ditendang dari All England Open 2021, Kemenpora Cuma Bisa Angkat Tangan
Agung melanjutkan, saat ini PBSI terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kemenlu dan Kemenpora.
"Kita tetap akan berjuang, siapa tau ada ruang yang masih terbuka untuk kita terus melanjutkan pertandingan," tuturnya.
"Tapi kalau tidak kita tidak perlu berkecil hati. Kita adalah juara yang tertunda, gambarannya seperti itu,” kata Agung memungkasi.
Source | : | Kompas,Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |