SportFEAT.COM - Pemain spesialis ganda Jepang, Yuta Watanabe mengukir rekor fantastis setelah merebut dua gelar di ajang All England Open 2021.
Diusirnya tim Indonesia dari All England Open 2021 ternyata menjadi angin segar bagi Jepang.
Bagaimana tidak, Negeri Sakura yang baru saja comeback langsung memborong empat gelar dari All England Open 2021.
Jepang meraih gelar dari nomor tunggal putri, ganda putri, ganda putra dan ganda campuran.
Dari sekian banyak wakil yang diturunkan tim Jepang, yang menjadi sorotan adalah Yuta Watanabe.
Pemain spesialis ganda Negeri Sakura ini diketahui berhasil membawa pulang dua gelar dari All England Open 2021.
Yuta Watanabe meraih titel dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
Yuta Watanabe menggondol gelar ganda putra tatkala berpasangan dengan Hiroyuki Endo.
Duet Endo/Yuta berhasil mengalahkan rekan senegaranya, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda lewat pertarungan alot, 21-15, 17-21, 21-11.
Gelar kedua diraih Yuta Watanabe dari nomor ganda campuran.
Baca Juga: Review All England Open 2021 - Indonesia Didepak, Jepang Menggila, tapi Wakil Inggris...
Berpasangan dengan Arisa Higashino, Yuta Watanabe kembali mengalahkan kompatriotnya Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo.
Yuta/Arisa menang dua gim langsung, 21-14, 21-13 dari Yuki/Misaki.
Keberhasilan pemain yang akrab disapa Bocah Jepang oleh netizen Indonesia ini ternyata membuatnya mengukir sebuah rekor fantastis.
Yuta menyamai pencapaian catatan yang telah bertahan selama lebih dari 20 tahun atas nama Kim Dong-moon.
Ia menjadi pemain ganda pertama yang mampu mendapatkan dua titel sekaligus dalam satu penyelenggaraan All England Open.
Sejarah mencatat, Kim Dong-moon meraih dua gelar juara yakni ganda putra dan ganda campuran pada 2000 dan 2002.
Yuta Watanabe juga menjadi pemain Jepang pertama yang berhasil mencatatkan rekor spesial tersebut.
"Memenangkan kedua gelar adalah tujuan saya, tetapi saya tidak sepenuhnya puas di level ini," tutur Yuta, dikutip SportFeat.com dari laman BWF.
"Saya ingin mengasah keterampilan saya dan menyamai pemain level atas lainnya.
Baca Juga: Review All England Open 2021 - Keanehan-keanehan yang Menjegal Tim Indonesia
"Memenangkan dua gelar adalah sesuatu yang bisa saya buktikan kepada dunia. Itu adalah tujuan saya, jadi saya sangat senang," timpal pemain 25 tahun itu.
Terlepas dari itu, satu-satunya gelar yang lepas dari genggaman tim Jepang adalah tunggal putra.
Pemenang dari nomor ini sendiri adalah tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Jepang sebenarnya menurunkan pemain terbaik dunia Kento Momota.
Akan tetapi pemain 26 tahun itu harus tersungkur di babak perempat final.
Kebetulan, Lee Zii Jia merupakan pemain yang menjadi aktor utama di balik tumbangnya Kento Momota.
Source | : | BWF,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |