“Saya mungkin juara All England, tapi begitu pelatihan dimulai, saya sama seperti orang lain,” ucap Lee Zii Jia dilansir SportFEAT.com dari The Star.
"Saya tidak mengharapkan perlakuan istimewa. Itu tidak berarti saya akan berlatih lima hari ketika orang lain berlatih tujuh hari.”
“Sebenarnya, saya ingin bekerja lebih keras lagi.”
Baca Juga: Jadi Juara All England Open 2021, Lee Zii Jia Tanpa Beban di Olimpiade Tokyo 2020
Pria yang baru saja berusia 23 tahun ini sadar diri masih belum konsisten.
Terbukti bahwa performanya sempat turun di turnamen Leg Asia dan Swiss Open 2021 sebelum berhasil menjadi juara di turnamen bulu tangkis tertua di dunia.
“Saya masih tidak konsisten. Saya bermain bagus di satu turnamen dan kemudian turun di turnamen berikutnya. Saya bekerja keras untuk menjadi pemain yang stabil dan selalu percaya diri, ”jelas Zii Jia.
Baca Juga: Dipoles 3 Pelatih, Lee Zii Jia Punya Senjata Ampuh Hadapi Olimpiade Tokyo 2020
“Setiap orang di 10 besar memiliki standar yang sama, satu-satunya perbedaan adalah konsistensi.
“Tugas saya adalah mempertahankan kinerja yang baik, sehingga saya dapat perlahan-lahan naik tangga dari 10 teratas ke 5 besar dan akhirnya menjadi tempat No. 1 di dunia. ”
Semenjak menjuarai All England Open 2021, Lee Zii Jia pun banjir undangan wawancara.
Source | : | the star |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |