SportFEAT.com - PBSI resmi mengumumkan promosi dan degradasi pemain pelatnas Cipayung, setidakya terungkap 2 alasan yang membuat mereka mendegradasi pemain.
PBSI akhirnya mengumumkan promosi degradasi pelatnas PBSI untuk tahun 2021.
Dalam susunan kepengurusan yang baru, PBSI resmi merilis susunan pemain pelatnas terbaru yang sebagian besar masih dihuni nama-nama tak asing.
Namun, dalam pengumuman promosi degradsi pelatnas PBSI kali ini, ada beberapa hal yang mengejutkan.
Baca Juga: Rival Kevin/Marcus Keok, Ganda Campuran Nomor Satu Dunia Raih Gelar Perdana
Beberapa pemain tak terduga justru terhitung tak lagi bernaung di pelatnas alias didegradasi.
Sebut saja tunggal putri Fitriani dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah.
Fitriani merupakan satu-satunya tunggal putri Indonesia yang sudah berhasil mengecap gelar juara BWF World Tour.
Fitriani merupakan jawara Thailand Masters 2019.
Tak heran banyak yang menyayangkan keputusan PBSI mendegradasi Fitriani pada tahun ini.
Pun demikian dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani. Pemain ganda putri Indonesia itu termasuk pemain yang rajin mengejar bola kesana-kemari.
Baca Juga: Eks Pelatih Jepang Bongkar Kelemahan Putri KW saat Terjun di Orleans Masters 2021
Namun sayangnya, cedera di kedua lututnya yang tak kunjung sembuh membuat performa Ketut menurun.
PBSI pun membeberkan alasan mereka tidak lagi memanggil beberapa pemain itu, atau mendegradasi mereka.
Ada 2 tolok ukur yang dipertimbangkan PBSI, yakni kemampuan bersaing dan sifat selama berada di pelatnas.
Baca Juga: Jadi Korban Kekejaman Degradasi PBSI, Ni Ketut Mahadewi Curhat di Instagram
"Untuk yang tidak dipanggil lagi, ada beberapa pertimbangan yang diambil. Seperti ketidakmampuan bersaing hingga attitude di pelatnas," tutur Kabid Binpred PBSI, Rionny Mainaky dikutip dari Badminton Indonesia.
Jika Ketut mengalami masalah cedera di kedua lututnya, Fitriani rupanya juga dalam pemulihan cedera.
Sejak pertengahan tahun lalu, pemain jebolan PB Exist itu mengalami cedera di telapak tangan kirinya.
Sementara itu Tania Oktaviani Kusumah yang juga sudah bukan terhitung pemain pelatnas mulai tahun ini, sempat dihukum skors pada tahun lalu oleh PBSI.
Tania sendiri sudah menikah pada Agustus 2020 lalu secara agama. Saat itu ia memang masih memprioritaskan kariernya di pelatnas.
Namun, sejak promosi degradasi PBSI belum kunjung diumumkan, ia akhirnya memilih ikut sang suami, Rehan Diaz ke Swiss.
Rehan Diaz juga merupakan pemain bulu tangkis, dan dikabarkan menjadi pelatih di sana.
Baca Juga: Banjir Wawancara usai Rebut All England Open 2021, Lee Zii Jia Malah Frustasi
Total PBSI memulangkan 12 pemain. Sementara slot pemain pelatans Utama dan Pratama secara keseluruhan tidak berubah banyak.
Efek pandemi menjadi dasar PBSI mempertahankan beberapa pemain yang dirasa masih mampu membuktikan diri.
Persaingan paling sengit ada di ganda putra, di mana pemain pelatnas utama diperkuat 7 pasangan ganda putra, sementara di kategori pratama hanya ada 3 pemain.
Baca Juga: PBSI Panggil 87 Atlet, Juara Thailand Masters 2019 dan Rusia Open 2019 Jadi Korban
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |