"Jujur, saya terima saat diri saya didegradasi. Saya ikhlas, namun caranya tidak manusiawi bagi saya,” ungkap Wahyu dilansir SportFEAT.com dari Warta Kota.
“Masa sih tidak bisa secara langsung, apalagi saya kerja sama (dengan PBSI) sudah cukup lama.”
“Saya kecewa dengan cara penyampaiannya. Mengapa lewat telpon? kan bisa bertemu langsung. Sesibuk-sibuknya, sempatin waktu lima atau 10 menit saya pasti temui."
Baca Juga: PBSI Panggil 87 Atlet, Juara Thailand Masters 2019 dan Rusia Open 2019 Jadi Korban
Sebagai organisasi profesional, Wahyu merasa proses penyampaian degradasi lebih etis disampaikan secara langsung.
Meski merasa diperlakukan tidak manusiawi, namun Wahyu tidak merasa dendam kepada Coach Naga Api maupun PBSI.
"Hanya kecewa di cara pemutusan itu saja, masa lewat telpon, padahal bisa secara langsung, ngobrol.”
Baca Juga: Eks Pelatih Jepang Bongkar Kelemahan Putri KW saat Terjun di Orleans Masters 2021
“Apalagi saya sejak 2012-an lalu telah kerja sama, dan coach Herry sudah saya anggap sebagai orang tua, banyak mendidik saya. Saya ikhlas, hanya caranya ini yang membuat saya kecewa," ungkap partner Ade Yusuf itu.
Mantan pasangan Kevin ini juga menjelaskan alasan dirinya ditendang dari pelatnas karena faktor usia.
Atlet asli Lombok Timur ini juga sudah memiliki pertanda akan ditendang sejak tak memiliki pasangan saat berada di pelatnas.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |