Bambang lantas menjelaskan keputusan BWF mengubah sistem skor saat itu sangat memberatkan atlet.
Sebab saat itu, para atlet disibukkan dengan persiapan Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
“Padahal saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai," ungkap Bambang.
Baca Juga: Mantan Tunggal Putra Terbaik Dunia Bongkar Penyebab Lee Zii Jia 'Diusir' dari India Open 2021
"Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi.
“Selain itu, saat itu BWF juga mengajukan usulan tidak boleh ada pelatih yang mendampingi saat pertandingan. Tentu kita tolak," tandasnya.
Di sisi lain, usulan Indonesia terkait perubahan sistem skor ini ternyata telah sampai ke media asing termasuk 360badminton.com
Media yang berbasis di India itu secara khusus mengangkat artikel terkait rencana tim Indonesia tersebut.
"11 poin, sistem penilaian terbaik dari 5 pertandingan kembali di atas meja; Didukung oleh PBSI," tulis judul 360badminton.com.
Source | : | Badminton Indonesia,SportFEAT.com,360badminton.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |