"Bukan cengkeramannya, saya terlalu sering memaksa motornya," ucap Vinales dilansir SportFEAT.com dari Crash.
"Pada 3 lap terakhir saya marah, saya akan melakukannya. Saya terlalu memaksa.”
“Lain kali saya akan lebih lembut, kalau-kalau saya perlu melawan.”
"Dengan Ducati Anda harus agresif, terkadang Anda harus gila. Itulah yang saya coba lakukan.”
Baca Juga: MotoGP Doha 2021 – Diasapi Balik Valentino Rossi, Sang Adik Gagal Raih Poin Perdana
“Tapi saya tidak mendapatkan referensi dari mana Jorge (Martin) mengerem. Saya terlambat mengerem.”
Selain gaya balap, Vinales juga mengungkapkan bahwa Ducati menang sejak awal start.
Ducati memiliki teknologi perangkat start depan dan belakang yang tidak dimiliki Yamaha.
Pembalap 26 tahun itu mulai mengatur siasat untuk MotoGP 2021 seri Eropa.
Baca Juga: Ngalah ke Senior, Begini Curhatan Jorge Martin usai Naik Podium Ketiga di MotoGP Doha Doha 2021
"Balapannya bagus. Saya sangat menikmati balapan. Dan motor itu memiliki potensi besar.”
“Baru saat start. Itu adalah sesuatu yang perlu saya tingkatkan secara pribadi.”
“Tidak ada alasan. Saya harus menjadi orang yang lebih cepat saat start dan saya perlu melakukannya sekarang, "katanya.
“Masalahnya pertama kali reaksi waktu, saya terlalu lambat. Sempat sedikit wheelie dan hampir kehilangan bagian depan. Saat melihat start, saya kena asap dari ban depan,”
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |