Hasil jeblok Honda ini menurut Carlo Pernat, mencerminkan bahwa tim asal Jepang itu sudah terlalu lama mengandalkan Marc Marquez seorang.
Bahkan rentetan gelar juara dunia Triple Winner Honda di musim 2019, juga lebih banyak disumbang dari kemenangan Marquez.
Sejauh ini sudah bukan rahasia lagi bahwa di Honda ada semacam mitos tentang motor mereka, RC213V, yang hanya cocok dipakai oleh Marquez.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Cibir Valentino Rossi Tak Cerminkan Kualitas Pembalap Juara Dunia 9 Kali
Honda bahkan secara tak langsung pernah mengakui bahwa mereka memang mengembangkan motor tersebut dengan kebutuhan dan spesifikasi gaya balap Marquez.
Namun kini ketika Marquez absen total dan cukup lama, Honda ambyar.
Honda seakan kehilangan andalan mereka dan tak memiliki pembalap yang bisa bersaing dengan rival-rival di tim lain.
Baca Juga: Usulan Indonesia Soal Perubahan Skor Bulu Tangkis Banjir Sambutan Gembira dari Malaysia
"Honda adalah neraka. Ibaratnya, mereka terlalu bergantung pada Marquez sampai 150 persen," kritik Pernat dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Mereka tidak boleh tenggelam seperti itu."
"Sejauh ini Stefan Bradl yang paling mending tampil konsisten meski dia sebenarnya adalah pembalap penguji, sedangkan Pol Espargaro masih gagal tampil impresif untuk sekarang."
"Alex Marquez sekarang sudah turun ke tim satelit dan kini psikologisnya jatuh (gagal finis 2 kali). Nakagmi pun tidak ada peningkatan meski punya peluang pada musim lalu," ucap Pernat lagi.
Baca Juga: 2 Kali Blunder, Teman Baru Marc Marquez Tanggung Akibatnya di MotoGP Doha 2021
Jajaran kru teknis di garasi Honda agaknya juga pusing tujuh keliling memikirkan permasalahan di kubu tim mereka.
Source | : | Motosan.es,GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |