Adapun Vertical jump dan medicine ball throw berfungsi mengukur kekuatan tungkai dan lengan.
Karena puncak dari aplikasi kerja otot dari olahraga bulutangkis adalah bagaimana atlet bisa mentransfer tenaga sekuat dan secepat mungkin ke tungkai dan lengan.
Selanjutnya ada court agility test, untuk mengukur kelincahan dan ketangkasan para atlet di atas lapangan.
Baca Juga: Franco Morbidelli: Comebacknya Marc Marquez Adalah Bencana!
Sementara rast dan bleep test adalah tes yang berbasis lari.
Rast test mengukur daya tahan anaerobic, maksimal fatigue index, seberapa cepat recovery para atlet.
Pada tes ini, atlet melakukan sprint sepanjang 35 meter lalu istirahat 10 detik lalu mengulanginya hingga tiga kali bolak-balik atau enam lap.
Baca Juga: Rionny Mainaky Rasakan Kekejaman Netizen saat Bawa Bulu Tangkis Jepang Berjaya
Sedangkan bleep test untuk melihat kapasitas kardiovaskular. Fungsi paru-paru, jantung, dan peredaran darah mengangkut oksigen. Nantinya hasil akan keluar sebagai satuan Vo2max yang merupakan kondisi kebugaran aerobik.
"Tes fisik ini adalah rangkaian yang kita adakan untuk skrining atlet-atlet yang kita panggil," kata Iwan Hermawan, Kepala Sub Bidang Pengembangan Sports Science PP PBSI.
"Biasanya kita buat per sektor dengan jadwal berbeda-beda. Mulai tahun ini kita satukan jadwalnya agar data yang didapatkan bisa serentak termasuk juga tes kesehatan dan psiko tes-nya," lanjutnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |