SportFEAT.com – Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei memang menjadi musuh bebuyutan di atas lapangan, namun kini mereka bersatu gegara misi mulia.
Taufik Hidayat memang kerap menjadi musuh bebuyutan bagi Lee Chong Wei.
Persaingan legenda tunggal putra Indonesia itu dengan Lee Chong Wei terjadi selama 11 tahun.
Dua legenda bulu tangkis dunia itu bertemu sebanyak 23 kali dan Taufik Hidayat unggul dengan kemenangan sebanyak delapan kali atas Chong Wei.
Perseteruan dimulai sejak tahun 2001, dimana Taufik Hidayat mampu lima kali mempecundangi Lee Chong Wei di lima pertemuan pertama mereka.
Legenda tunggal putra Malaysia itu akhirnya mampu membuat Taufik Hidayat kerepotan mulai tahun 2007, memenangkan 14 kali dalam 17 duel berikutnya kala itu.
Rivalitas kedua legenda itu juga menular ke pendukung dari Indonesia dan Malaysia yang selalu memadati stadion serta membuat atmosfir pertandingan semakin sengit.
Lebih lanjut, rivalitas mereka nampaknya hanya berada di atas lapangan bulu tangkis saja.
Di luar lapangan Taufik dan Chong Wei adalah sahabat dekat bersama dengan Lin Dan dari China dan Peter-Gade Christensen dari Denmark.
Baca Juga: Terungkap! Legenda Malaysia Bongkar Rahasia Marcus/Kevin Jadi Ganda Putra Paling Mematikan
Keempat atlet tersebut sering dijuluki F4 karena mendominasi bulu tangkis sejak 2000-an, kini mereka menjadi duta besar untuk Yonex's Legends Vision.
Hal tersebut juga membuat rivalitas Taufik Hidayat dengan Lee Chong Wei sedikit memudar dan justru bersatu gegara misi mulia mereka sejak 2015 silam.
“Sebagai idola olahraga ini, Chong Wei dan saya, bersama orang lain, kami menyebarkan bulutangkis ke khalayak yang lebih luas,” kata Taufik dilansir SportFEAT.com dari The Star.
Baca Juga: Sepak Terjang Marcus/Kevin di Ajang Malaysia Open, Menuju Comeback Juara!
“Kami mengajari anak-anak cara bermain bulu tangkis, jadi kami datang bersama, kami bekerja sama.”
Hal tersebut membuat hubungan kedua legenda bulu tangkis itu menjadi lebih erat.
Di sisi lain, Taufik mengaku bahwa Chong Wei selalu sial saat memenangkan gelar utama.
Taufik memiliki koleksi gelar yang lebih mentereng seperti medali emas Olimpiade (Athena 2004), satu gelar dunia (Anaheim 2005), dan masih banyak lagi.
Sementara Lee Chong Wei yang mampu tembus tiga kali final Olimpiade berturut-turut selalu sial di partai final, sehingga hanya menjadi runner up tiga kali.
Taufik mengaku Chong Wei sebenarnya memiliki kesempatan besar meraih emas Olimpiade Rio 2016 di Brazil.
“Saya pikir peluang terbesarnya ada di Rio setelah dia mengalahkan Lin Dan. Semua orang percaya bahwa emas olimpiade adalah miliknya untuk direbut tapi dia hanya kurang beruntung,” lanjut Taufik.
"Dia tidak memenangkan gelar mayor tetapi bagi saya, saya masih melihat (Chong Wei) sebagai pemain yang hebat dan berpengetahuan luas ... salah satu legenda, dari Malaysia, untuk bulu tangkis," pungkasnya.
View this post on Instagram
Source | : | the star |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |