SportFEAT.com - Tersimpan kisah mengharukan di balik kemenangan Jack Miller yang akhirnya menjuarai MotoGP Spanyol 2021 bersama Ducati.
Kemenangan Jack Miller di MotoGP Spanyol 2021 begitu emosional.
Jack Miller sudah menantikan panjang gelar juara MotoGP sejak terakhir kali meraihnya pada 2016 di Belanda.
Tekanan menjadi pembalap tim pabrikan Ducati juga jauh lebih dirasakan Miller ketika ia tertinggal dari Francesco Bagnaia di 3 seri balapan pertama MotoGP 2021.
Baca Juga: Fabio Quartararo Satu-satunya Pembalap Yamaha yang Sukses Maksimalkan Kelebihan M1
Padahal, Jack Miller justru lebih dulu dikontrak Ducati ketimbang Bagnaia.
Tak ayal, air mata Miller mengalir begitu dia sukses mengakhiri puasa gelar selama 4 tahun lamanya.
Tetapi di samping itu, beban pembalap asal Australia itu sebelum akhirnya juara di Jerez ternyata jauh lebih berat.
Selama ini Miller tinggal sendirian di Eropa, apalagi selama pandemi Covid-19, ia semakin jarang pulang ke rumah.
Dengan kata lain, ia harus jauh dari kampung halamannya di Townsville, Queendsland dan jauh dari kedua orang tuanya, Peter Miller dan Sonya Miller.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Penyebab Banyaknya Pembalap yang Alami Cedera Arm Pump
"Tangal 18 Januari (2021), di hari ulang tahun saya, itu terakhir kali saya melihat orang tua saya," kata Miller dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Saya meninggalkan Australia pada hari ulang tahun saya, saya baru bisa melihat mereka lagi pada akhir tahun nanti, setelah saya selesai di sini (MotoGP 2021) dan telah menjalani karantina saya," ungkapnya.
Pada saat memenangi MotoGP Spanyol 2021, orang pertama yang ditelepon Miller adalah kedua orang tuanya, meski saat itu telah memasuki tengah malam di waktu Australia.
"Saya yakin saat itu mereka masih terjaga, mereka tak akan bisa tidur," katanya sambil tersenyum.
Sebenarnya Miller bersama orang tuanya sudah pindah ke Eropa pada 2010 sejak usianya masih 15 tahun.
Namun sejak usia 17 tahun ia harus tinggal sendirian di benua lain karena sang ayah mengalami kecelakaan serius saat berada di Australia.
"Tidak mudah tinggal di belahan dunia lain, sendirian," aku pembalap 25 tahun itu.
"Sekarang memang sudah lebih mudah daripada dahulu. Tetapi tetap saja, tahun ini, sebagai pembalap tim pabrikan, saya lebih banyak di Eropa dan belum bisa sering pulang," katanya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |