Namun akhirnya Praveen/Melati menemukan titik balik comeback mereka sebagai ganda campuran yang layak disegani.
Titik tersebut ada pada saat mereka sukses menggondol gelar juara Denmark Open 2019, di mana mereka membuat kejutan besar dengan menumbangkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping asal China.
Baca Juga: Lebaran Tanpa Mudik, Wakil Indonesia Siap Bayar Kepercayaan di Spain Masters 2021
"Bayangkan dalam satu tahun masuk empat kali final tapi runner up terus,” kata Melati dalam wawancara bersama Liliyana Natsir di kanal Youtube PB Djarum, dikutip Sportfeat dari Antara.
"Kami comeback-nya di sana (Denmark Open 2019). Setelah itu, Paris terus ke final super series, SEA Games. Kami sudah dapat pedenya, lalu All England 2020,” sahut Praveen.
Denmark Open 2019 menjadi titik balik karier Praveen dan Melati dengan momen istimewa.
Turnamen BWF World Tour Super 750 itu menjadi ajang pembuktian Praveen, yang kala itu sempat mendapat SP (Surat Peringatan) dari PBSI.
Tidak cuma itu, Melati pada saat itu juga terserang flu dan sempat demam hingga pusing.
"Paling berkesan ya di Denmark. Karena sebelum berangkat tahu sendiri saya mendapat SP 2, surat cinta dari PBSI," ucap Praveen mengenang.
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |