Tetapi akibat terkendala 'sekolompok' pembalap yang bergerak lambat di depannya, Quartararo terpaksa melewatkan satu flying lap di menit-menit akhir.
Miller menyayangkan taktik seperti itu, yang dilakukan oleh para juara dunia, di sesi latihan bebas.
Perdebatan tentang bolehnya melakukan towing masih terus berlanjut. Taktik tersebut bisa dikategorikan cukup berbahaya bagi pembalap lain. Namun Race Director belum memiliki keputusan tegas tentang hukuman apa yang diterapkan untuk kelas MotoGP.
Berbeda dengan kelas Moto2 dan Moto3, di mana jika ada pembalap yang sengaja melambat, mereka bisa dikenakan hukuman start dari pit-lane.
"Ada begitu banyak yang menunggu (pembalap cepat) dan pada akhirnya mereka seharusnya tidak melakukan itu. Slipstream tidak mebuat banyak perbedaan (di latihan bebas) dan kita tidak perlu seperti itu, itu konyol."
"Pada akhirnya saya sempat bilang, 'ayolah guys, ikuti saya', tidak perlu pakai taktik seperti itu. Jika mereka tidak bisa melakukan satu putaran ya jangan balapan, begitu saja."
"Saya bisa mengerti jika hanya 1 atau 2 pembalap, lah ini 8 pembalap? Seharusnya itu tidak terjadi. Saya pikir itu perlu diberi hukuman agar memberi contoh bahwa di MotoGP mereka juga bisa dikenai sanksi start dari pit-lane," tegas Miller.
Di sisi lain, Rossi dan Marquez sebenarnya senasib menderita dalam sesi latihan bebas kemarin. Rossi kembali dihantui masalah teknis Yamaha dan berakhir finis di urutan ke-21, sedangkan Marquez menyadari kemampuan fisiknya tak bisa dipaksakan, ia finis di urutan ke-13.
Source | : | Crash.net,The Race |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |