Memiliki 4 tim dengan 8 pembalap membuat Ducati bsia terlihat mengintimidasi tim-tim lain, apalagi jika susunan pembalap mereka begitu sangar.
Selain itu, Tardozzi mengatakan bahwa dengan lebih banyak tim dan pembalap, maka hal itu akan memperkaya mereka dalam kebutuhan data untuk kemajuan tim dan perkembangan motor.
Maklum, Ducati adalah tim yang bisa dibilang paling sering meluncurkan inovasi teknologi baru di kancah MotoGP.
Baca Juga: Tak Kunjung Beri Kepastian, Andrea Dovizioso Bikin Pembalap Aprilia Ini Kehabisan Kata-kata
"Memiliki 4 tim tentu merupakan sebuah komitmen yang signifikan, bagaimanapun dengan jumlah tim banyak, bisa meraih hasil positif," ucap Tardozzi.
"Memiliki 8 pembalap akan memberi tim kami lebih banyak data dan kami bisa melihat bakat-bakat para pembalap muda," imbuhnya.
Tim-tim satelit nantinya tak cuma jadi lumbung data, tetapi juga jadi penyaringan dan pemantauan para pembalap muda debutan dari Moto2 yang bisa diorbitkan menuju tim utama Ducati.
Francesco Bagnaia adalah salah satu contohnya, ia pertama kali debut di MotoGP pada 2019 bersama Pramac. Berkat bakatnya, Bagnaia kini sudah naik ke tim pabrikan dan bertengger di peringkat ketiga klasemen MotoGP 2021.
Source | : | Corse di Moto |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |