"Tentu seharusnya dia dihukum, karena membuat pembalap lain dalam bahaya. Saya tidak ingin ada pembalap yang melempar pelindung dada ke wajah saya di balapan lain. Kami harus belajar dari insiden ini dan hukuman penalti harus diberikan," ucap Mir seusai balapan saat itu dikutip Sportfeat dari Autosport.
Berbeda dengan respons Joan Mir yang terkesan memojokkan Quartararo, pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco lebih kalem.
Baca Juga: Demi Juara Dunia MotoGP 2021, Johann Zarco Diam-diam Tiru Taktik Mematikan Joan Mir?
Zarco yang musim ini sudah meraih 4 kali podium dan menempel ketat Fabio Quartararo dalam klasemen MotoGP 2021, ikut merasakan kesulitan yang dialami Quartararo yang harus balapan dengan situasi demikian.
Pembalap berusia 30 tahun itu setuju jika bendera hitam mungkin layak untuk Quartararo, tetapi Zarco menegaskan bahwa hal itu berkaitan dengan keselamatan Quartararo sendiri.
Baca Juga: Fabio Quartararo Akui Layak Diganjar Bendera Hitam di MotoGP Catalunya 2021
"Sebenarnya itu bukan situasi yang berbahaya bagi kami pembalap lain, tetapi itu justru membahayakan untuknya," ucap Zarco dilansir dari GPOne Italia.
"Jika dia jatuh dan kecelakaan dengan baju balap terbuka apalagi pelindung dadanya telah terlepas, itu akan sangat membahayakan nyawanya, bukan?"
"Dalam hal ini mungkin ya..bendera hitam akan lebih masuk akal untuk diterapkan," imbuh Zarco.
Source | : | Autosport,GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |