"Yang terbesar mungkin karena saya waktu itu masih seperti anak kecil. Saya dituntut harus segera memahami betapa seriusnya segala sesuatu dibandingkan saat masih di kelas kecil," imbuhnya.
Tak cuma soal beban motor yang langsung naik drastis, pola latihan dan asupan nutrisi juga harus benar-benar dijaga oleh Miller.
Baca Juga: Bikin Pewaris Casey Stoner Penasaran, Ini Rahasia Johann Zarco Tampil Ganas di MotoGP 2021
"MotoGP adalah pekerjaan yang melelahkan. Anda harus memberikan semua yang Anda miliki agar bisa menuntaskannya. Saya harus memahami seberapa banyak upaya yang harus saya lakukan untuk pelatihan dan nutrisi saya."
"Saya tidak banyak minum bir dan sedikit makan steak," katanya sambil tertawa.
"Pokoknya semua jadi lebih serius untuk ditangani," kata pembalap 25 tahun itu lagi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Jerman 2021 - Ducati Dibayangi Rekor Buruk, Honda Menderita
Di Moto3 2014 silam, Miller masih jadi pesaing sengit adik Marc Marquez, Alex Marquez. Saat Miller naik ke MotoGP, Alex Marquez baru naik ke Moto2.
Adapun debut Alex Marquez di MotoGP baru terjadi pada musim 2020 lalu.
Sementara itu, ketika Miler debut di MotoGP 2015, ia digaet ke tim Honda. Kala itu, Honda memang jor-joran berusaha menggaet Miller dan rela menebus penalti finansial dari tim KTM demi mendapatkan pembalap berjulukan Thriller itu.
Eks manajer Repsol Honda saat itu, Livio Suppo membeberkan alasan mengapa mereka nekat membawa Miller langsung lompat kelas dari Moto3 ke MotoGP.
Source | : | Motorsport-total.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |