SportFEAT.com – Wakil Presiden Asosiasi Bulu Tangkis China, Xia Xuanze mengatakan skuad bulu tangkis China minim persiapan setelah setahun lebih bertapa dari turnamen internasional.
Tim bulu tangkis China saat ini sedang menggelar pelatihan tertutupdi Chengdu demi persiapan Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.
Meski sudah lama absen dari turnamen bulu tangkis internasional, skuad China masih optimis mampu merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Persiapan China dalam menyambut turnamen empat tahunan itu sedikit terganggu akibat periode kualifikasi yang ditutup lebih cepat karena pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Xia Xuanze.
“Pembatalan India Open, Malaysia Open, dan Singapore Open menyebabkan pemain kami tidak dapat menemukan ritme mereka bersaing di turnamen internasional," kata Xia dilansir SportFEAT.com dari Badmintonplanet.
"Kedua, kami kehilangan peluang untuk mendapatkan lebih banyak poin kualifikasi. Kami awalnya berencana untuk berpartisipasi dalam tiga turnamen ini untuk mendapatkan lebih banyak poin kualifikasi yang akan membantu peringkat Olimpiade," sambungnya.
Xia mengaku bahwa olimpiade edisi tahun ini, skuad bulu tangkis China tidak terlalu kuat.
"Dibandingkan dengan Olimpiade sebelumnya, unggulan kami di Tokyo tidak akan terlalu ideal," ujar Xia.
Lebih lanjut, pentolan CBA itu mengatakan bahwa bulu tangkis China mengalami masalah besar menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Bulu tangkis China tak memiliki banyak kesempatan untuk pemanasan setelah setahun lebih bertapa dan ikut dalam turnamen internasional.
“Kami sudah lama tidak bermain di kompetisi internasional. Saat ini, kami hanya bisa mengandalkan video teknis dan taktis untuk mempelajari lawan kami," ungkap Xia.
"Meski demikian, kami akan mengadakan turnamen simulasi agar para pemain terbiasa dengan suasana olimpiade. Kami hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan. Kami harus sepenuhnya siap untuk semua tantangan," sambungnya.
“Pelatih harus lebih berhati-hati dalam mengembangkan keterampilan dan taktik pemain dan juga manajemen waktu."
"Meskipun kami belum bermain di turnamen internasional selama lebih dari setahun, realistisnya, pemain dari negara lain juga belum mengikuti banyak kompetisi internasional," lanjut tunggal putra China era 1990-an itu.
Di sisi lain, Xia Xuanze bersyukur gelaran Olimpiade Tokyo 2020 diundur sekitar satu tahun akibat pandemi Covid-19.
Sebab, dua pemain andalan China di sektor tunggal putra yakni Chen Long dan Shi Yu Qi memiliki waktu lebih untuk memulihkan kondisinya akibat cedera.
“Chen Long telah membuat beberapa penyesuaian taktis yang baik di bawah bimbingan Li Mao dan pelatih Chen Yu. Dia masih dalam proses adaptasi dengan gaya bermain baru," lanjut Xia.
"Saya bisa lihat Shi Yu Qi dan Chen Long telah menunjukkan perubahan dalam permainan mereka pada beberapa turnamen domestik," pungkasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Planet |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |