SportFEAT.com – Rival abadi dari Malaysia, Tan Boon Heong gagal mewujudkan rencana bermain bulu tangkis bersama Markis Kido.
Kabar meninggalnya mantan pemain ganda putra Indonesia, Markis Kido memberikan duka mendalam bagi persaudaraan di dunia bulu tangkis.
Salah satunya adalah sang rival abadi dari Malaysia, Tan Boon Heong dan Koo Kien Keat.
Koo Kien Keat/Tan Boon Heong merupakan salah satu rival terberat Markis Kido/Hendra Setiawan di 2006 hingga 2010.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan PBSI Pasang Pemain Muda untuk Lawan di Simulasi Olimpiade Tokyo 2020
Bersama dengan Cai Yun/Fu Hai Feng (China) dan Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan), keempat pasangan ini dianggap sebagai "Fantastic Four" di nomor ganda putra di era mereka.
Boon Heong mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Markis Kido yang diduga akibat serangan jantung.
Pebulu tangkis yang memiliki julukan pukulan smes terkuat di bumi ini sampai bengong saking terpukulnya mendapat kabar tak mengenakan itu.
"Ketika saya pertama kali mendengar tentang kematiannya dari Datuk Lee (Chong Wei), saya sangat terpukul sehingga saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi untuk sesaat," ujar Tan Boon Heong dilansir SportFEAT.com dari The Star.
Lebih lanjut, Boon Heong mengatakan bahwa memiliki hubungan yang baik dengan Markis Kido maupun pemain Indonesia lain.
Baca Juga: Markis Kido/Hendra Setiawan, Cerminan Betapa Besarnya Kekuatan Ganda Putra Indonesia di Kancah Dunia
Pria 33 tahun itu sempat berencana bermain bulu tangkis bareng Markis Kido setelah pandemi Covid-19.
Tapi, rencana tersebut harus batal terwujud lantaran Kido sudah tiada.
“Saya memiliki hubungan yang cukup baik dengan Markis, Hendra dan pemain Indonesia lainnya. Kami tetap berhubungan, dan bertemu untuk makan dan mengobrol,” sambung Boon Heong.
Baca Juga: Markis Kido Tiada, Sang Musuh Bebuyutan Beri Penghormatan hingga Trauma Main Bulu Tangkis
“Saya sebenarnya ingin pergi ke Indonesia untuk mengunjungi Markis dan bermain bulu tangkis dengannya setelah pandemi, tetapi dia sekarang telah pergi,” tukas Boon Heong.
Perasaan duka juga dialami mantan pasangan Tan Boon Heong, yakni Koo Kien Keat.
Kien Keat menganggap bahwa meninggalnya Markis Kido merupakan kerugian bagi dunia bulu tangkis.
“Saya sangat menyesal mendengar berita ini. Saya tidak berharap dia meninggal di usia yang begitu muda. Ini kerugian besar bagi bulu tangkis. Beristirahat lah dengan tenang temanku," ucap Koo Kien Keat.
Lebih lanjut, Kien Keat mengenang pertandingan bersama Boon Heong melawan Markis Kido/Hendra Setiawan yang berjalan selama 12 kali dengan mencuri delapan kemenangan.
Namun, Kien Keat mengatakan ada dua kekalahan yang paling menyakitkan atas Kido/Hendra yakni di Olimpiade Beijing 2008, dan final Asian Games 2010.
Baca Juga: Markis Kido, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia dengan Segudang Prestasi di Asia dan Dunia
“Dari sekian banyak pertempuran, ada dua yang paling tak terlupakan,” kenang Kien Keat.
“Salah satunya adalah Olimpiade Beijing 2008 (mereka kalah 16-21, 18-21 di perempat final) karena itu adalah kekalahan pertama kami dari mereka setelah tujuh pertemuan. Itu tidak mungkin datang pada saat yang terburuk terutama karena itu adalah Olimpiade. Aku benar-benar kecewa saat itu.”
“Yang lainnya adalah final Guangzhou Asian Games 2010. Itu adalah final kedua kami secara beruntun setelah sukses di Doha (tahun 2006), kami sangat ingin mempertahankan emas. Kami kalah tipis (21-16, 24-26, 19-21),” cerita pria 35 tahun itu.
“Kemenangan itu sangat berarti bagi Markis dan Hendra karena mereka memenuhi koleksi gelar utama mereka setelah memenangkan Kejuaraan Dunia pada 2007 dan emas Olimpiade pada 2008,” pungkas Kien Keat.
View this post on Instagram
Source | : | the star |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |