Jojo mengaku senang akhirnya dapat merasakan atmosfer pertandingan kembali sebelum Olimpiade Tokyo 2020 dimulai.
"Saya happy PBSI menggelar momen simulasi seperti ini. Karena kita kan tadinya mau berangkat Malaysia dan Singapura Terbuka tapi tidak jadi, sehingga ini penting buat kita masuk ke ranah pikiran untuk pertandingan," ucap Jonatan dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Penyesalan Terbesar Legenda Bulu Tangkis China atas Kepergian Markis Kido
"Ya walau lawannya teman sendiri, tetapi balik lagi kalau udah diset seperti pertandingan seperti ini jadi beda hawanya," lanjutnya.
Lebih lanjut, pemain 23 tahun ini merasa masih ada kendala yang harus diperbaiki yakni dalam bagian strategi.
"Dari satu sampai dua bulan saya latihan intens untuk ke Tokyo, semuanya terasa sudah baik. Saya merasa bisa mengatasi tekanan yang ada," ujar Jojo.
Baca Juga: Rival Abadi dari Malaysia Menyesal, Rencana Main Bareng Markis Kido Batal Terwujud
“Cuma memang ada strategi yang harus diperbaiki lagi."
"Tadi itu memang terasa seperti pertandingan sebenarnya. Ditonton banyak orang, ada kamera televisi, perasaannya berbeda, tekanannya berbeda," sambung pemain 23 tahun itu.
Berbicara soal pertandingan di simulasi, pemain ranking tujuh dunia ini mengaku memang mengubah-ubah pola permainan untuk menyesuaikan calon lawannya di Olimpiade nanti.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |