SportFEAT.com – Pelatih ganda putra, Herry IP sukses memperkuat otot tangan Ahsan/Hendra, tapi masih punya PR lagi menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi telah memberikan latihan intensif kepada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Latihan tersebut mencoba disalurkan dalam Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar oleh PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia)
Dalam simulasi tersebut, Ahsan/Hendra secara mengejutkan takluk oleh pasangan dadakan Moh Reza Pahlevi Isfahani/Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – 2 Masalah yang Jadi Kendala Besar bagi Jonatan Christie Terungkap
Reza menjadi pasangan baru dari Rian, yang menggantikan posisi Fajar Alfian karena kondisinya tidak siap bertanding dalam laga Simulasi Olimpiade Tokyo 2020.
Pada laga yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/6/2021), The Daddies kalah rubber game, 23-21, 13-21, 16-21.
Menurut Herry Iman Pierngadi, tumbangnya The Daddies ini dikarenakan terpengaruh program latihan.
“Kalau saya melihatnya, mereka belum bisa kembali ke pola permainannya,” kata Herry Iman Pierngadi dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
“Ini sepertinya terpengaruh dengan latihan yang saya berikan.”
Baca Juga: Tenang Saja Indonesia, Tim Bulu Tangkis Jepang Alami 2 Masalah Besar Jelang Olimpiade Tokyo 2021
Lebih lanjut, Herry IP yang memiliki julukan coach Naga Api ini ternyata fokus pada penguatan otot tangan dari Ahsan/Hendra.
“Jadi beberapa waktu terakhir, latihan kami fokuskan pada penguatan otot tangan,” ucap Herry IP/
“Kalau dilihat tadi mainnya panjang-panjang, adu kuat, padahal gaya main Hendra/Ahsan tidak seperti itu. Ini saya rasa efek program tadi.”
Baca Juga: Penyesalan Terbesar Legenda Bulu Tangkis China atas Kepergian Markis Kido
Meskipun kalah dari pasangan dadakan, misi penguatan otot tangan yang diberikan coach Naga Api ini ternyata sukses.
“Positifnya, ketika saya tanya Hendra/Ahsan tentang kekuatan tangannya, mereka bilang ada peningkatan,” kata pelatih kelahiran Pangkal Pinang itu.
Di sisi lain, kekalahan Ahsan/Hendra ini juga memberikan bahan evaluasi bagi mereka menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Dengan persiapan yang semakin mepet, pelatih berusia 58 tahun itu memiliki PR (Pekerjaan Rumah) lainnya yakni membenahi pola main dan strategi dari The Daddies.
“Di sisa waktu ini, baru saya akan fokus ke pola main dan strategi,” ujar Herry IP.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |