Sebagai informasi, lawan-lawan yang jadi tandingan para wakil Indonesia di Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 adalah rekan satu pelatnas sendiri dan beberapa pemain junior.
Tak ayal, banyaknya wakil yang menelan kekalahan cukup membuat publik ketar-ketir.
Kendati demikian, Sekretaris Jenderal PBSI, Muhammad Fadil Imran tidak mempesoalkan kekalahan para wakil tersebut.
Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis China Ungkap Senjata Rahasia Markis Kido, Punya Pukulan Bak Meriam
Menurut Fadil, yang ikut hadir pada hari kedua simulasi, kekalahan yang terjadi justru menjadi hal yang bagus.
Hikmahnya, dengan kekalahan tersebut, para pemain dan pelatih bisa mengetahui bagian mana saja kelemahan pemain dan apa yang harus dilakukan guna evaluasi.
"Justru dari hasil simulasi ini para pelatih bisa melakukan evaluasi dan koreksi, untuk melihat faktor-faktor apa yang kurang dan yang membuat pemain Olimpiade malah kalah di simulasi ini," tutur Fadil dikutip Sportfeat dari Badminton Indonesia.
"Di waktu yang tersisa, pelatih bisa memoles agar pemain bisa lebih siap lagi," tandasnya.
Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Danilo Petrucci Meradang Sampai Tak Sudi Bicara Lagi dengan Rekan Setimnya
Salah satu wakil yang kalah mengejutkan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka kalah dua gim langsung dari junior mereka, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Seusai laga, ternyata diketahui bahwa Praveen sempat mengalami cedera kaki. Tetapi beruntung tidak terlalu parah, namun ia memang tidak mau memaksakan diri saat simulasi berjalan.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |