Hasilnya, Prancis tampil buruk dan kesulitan menahan serangan lawan.
Entah kenapa Deschamps masih ngotot menggunakan strategi itu di saat penting.
Apalagi, formasi 3-4-1-2 sangat sulit dipraktikkan dan dikontrol, apalagi ternyata Prancis tak pernah melatih formasi ini sebelum Euro 2020.
Baca Juga: Periode Suram Eks Ratu Bulu Tangkis Dunia, Dibekap Cedera hingga Batal ke Olimpiade Tokyo 2020
Blunder lainnya adalah, memasang Clement Lenglet yang tak pernah bermain semenit pun dalam 2 pertandingan pra-Euro 2020 maupun di babak penyisihan grup, tiba-tiba dimainkan sebagai bek tengah.
Di sampingnya ada Raphael Varane dan Presnel Kimpembe.
Benjamin Pavard yang seorang center-back, justru dipasang di sayap kanan dan Adrien Robiot di sayap kiri.
Baca Juga: Valentino Rossi Sudah Meramal Kariernya Terpuruk di MotoGP 2021
Raphael Varane mengisyaratkan betapa sulitnya mereka bermain.
"Kami hanya bereaksi. Kami benar-benar tampil kacau di babak pertama. Tak ada yang bisa dikatakan selain itu. Ini benar-benar saat yang sulit," kata Varane.
Pada babak kedua, Deschamps memasukkan Kingsley Coman dan Prancis bermain dengan formasi tradisional 4-4-2.
Keadaan membaik dan Prancis yang di babak pertama tertinggal 0-1, berbalik unggul 3-1.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |