Kala itu Ahsan/Hendra sebenarnya menjadi salah satu unggulan di edisi tersebut.
Namun, The Daddies justru harus angkat koper lebih awal yang mana kekalahan mereka saat itu begitu mengejutkan publik.
Sebagai satu-satunya pasangan ganda putra Indonesia yang lolos di edisi Rio 2016, Ahsan/Hendra justru ambruk di fase grup dengan menelan 2 kekalahan dan otomatis tak lolos ke perempat final.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Tunggal Putra Nomor Satu Malaysia Muak Dijuluki Penerus Lee Chong Wei
Yang lebih menyakitkan, saat itu Ahsan/Hendra yang progresnya sedang on fire, justru kandas di tangan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa.
Padahal, sebelum Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra tidak pernah kalah sama sekali dari Endo/Hayakawa.
"Memang waktu itu kita nggak bisa keluar dari tekanan," ucap Hendra Setiawan mengenang momen Rio 2016, dikutip Sportfeat dari Badminton Unlimited BWF.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Demi Rebut Medali Emas, Praveen/Melati Jalani Latihan ala Owi/Butet
Bagi Hendra, beban menjadi satu-satunya tumpuan ganda putra Indonesia sedikit mempengaruhi mereka secara mental.
Namun lebih dari itu, persaingan di tingkat Olimpiade memang tidak pernah terduga, apapun bisa terjadi. Untuk itu, Hendra dan Ahsan belajar dari kekalahan tersebut, mereka kini lebih mengontrol pikiran dan ambisi mereka pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Dan sekarang mungkin kita lebih rileks ya, Indonesia ada 2 ganda putra (bersama Marcus/Kevin), jadi itu otomatis akan mempengaruhi psikis kita."
"Jadi kalau dua pasangan (yang turun di Olimpiade) itu lebih baik daripada satu pasangan saja," imbuh Hendra.
Source | : | BWF,Badminton Unlimited |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |