Sejak hasil buruk di Olimpiade Rio 2016, pemain berusia 26 tahun itu mengubah pola pikirnya dengan tak selalu berorientasi pada hasil melainkan mentalitas.
"Masa empat tahun terakhir ini bukan sekadar pemulihan cedera, tetapi saya juga memikirkan berbagai persiapan yang diperlukan untuk pertandingan selanjutnya, berdasarkan pelajaran dari Rio," ucap Okuhara.
"Dulu saya beranggapan bahwa Olimpiade selalu berujung pada hasil dan meraih banyak medali.
Baca Juga: Gregoria Mariska dan 5 Pemain Ini Jadi Kuda Hitam di Olimpiade Tokyo 2020
"Namun, tahun ini akan terasa sangat berbeda, terlebih digelar di tengah isu global (pandemi)," timpal tunggal putri ranking empat dunia tersebut.
Berbekal hasil apik dalam empat tahun terakhir, Nozomi Okuhara percaya bisa menggondol medali emas perdana bagi Jepang di sektor tunggal putri.
"Saya yakin Olimpiade kali ini akan memberikan makna terhadap nilai-nilai keluhuran olahraga," tutur Nozomi Okuhara.
"Lagi, bukan sekadar hasil tapi juga proses menuju prestasi, pertandingan yang disuguhkan, serta kemenangan yang dicapai dari olahraga tersebut," tutup rekan senegara Akane Yamaguchi itu.
Source | : | bwfbadminton.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |