SportFEAT.com – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mewaspdai kekuatan bulu tangkis Eropa dan memori kelam All England Open 2021 menjeleng Olimpiade Tokyo 2020.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie berpeluang besar merebut medali emas Olimpiade Tokyo 20202.
Jonatan Christie memiliki catatan manis saat tampil di ajang turnamen multievent
Pria yang akrab disapa Jojo itu cukup jago dengan mampu merebut emas di SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.
Akan tetapi, tunggal putra ranking tujuh dunia itu menganggap turnamen Olimpiade ini berbeda dengan ajang multievent lainnya.
"Multievent itu adalah salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada pertandingan-pertandingan terbuka biasa,” ujar Jojo dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
“Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara. Lebih berasa aja membela Indonesia ya walau di ajang lain juga saya membawa nama Indonesia."
"Suasana dan atmosfer Olimpiade pasti berbeda dengan Asian Games, Olimpiade ajang yang lebih besar,” sambung pemain 23 tahun itu.
Meskipun cukup jago di ajang multievent, Jojo tetap mewaspadai beberapa hal dalam Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Salah satunya adalah kekuatan bulu tangkis Eropa yang mulai meningkat.
Baca Juga: Cuma Modal Bola Mata, Begini Cara Komunikasi Tak Biasa Ganda Putri Terbaik Korea Selatan
“Walau memang kalau kita bicara bulu tangkis kekuatannya masih ada di Asia dan saat itu saya bisa mencapai hasil yang bagus,” kata Jonatan.
“Tapi tidak bisa dipungkiri sekarang pemain-pemain Eropa juga sangat bagus. Itu menunjukkan persaingan akan ketat di Olimpiade kali ini,” lanjut tunggal putra ranking tujuh dunia itu.
Lebih lanjut, pria 23 tahun itu tidak merasa tertekan dengan calon kekuatan lawannya di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ambisi Besar Ratu Bulu Tangkis Jepang setelah Sempat Terpuruk 5 Tahun Silam
“Saya tidak merasa tertekan, lebih dibawa enjoy sih. Sekarang bagaimana mengatasi pikirannya, bukan pressure ya,” ujar Jojo.
“Kan setiap atlet pasti maunya menang dan itu yang saya kontrol, saya pikirkan bagaimana mengatasinya," sambung pria kelahiran Jakarta itu.
Di sisi lain, Jojo jauh lebih waspada dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.
Jonatan Christie pun tak ingin kejadian buruk di All England Open 2021 pada Maret lalu kembali terulang dan membuat skuad bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur.
"Tegang sudah pasti ada tapi saya tegangnya bukan karena apa-apa, lebih karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan dengan kondisi seperti ini,” ungkap Jonatan Christie.
“Ambil contoh di All England kemarin, kita sudah di sana, terus tiba-tiba tidak bisa bertanding. Itu cukup membuat down.”
“Makanya saya sekarang lebih berpasarah pada Tuhan, semua sudah ada jalan dari-Nya. Saya berdoa semoga kejadian itu tidak terulang lagi," pungkas Jojo.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |