SportFEAT.COM - Pembalap Aprilia Lorenzo Savadori, angkat suara terkait rumor bergabungnya Maverick Vinales ke timnya untuk MotoGP 2022.
Maverick Vinales dipastikan tidak akan memperkuat Yamaha mulai gelaran MotoGP 2022 mendatang.
Pembalap berusia 26 tahun itu memutuskan meninggalkan tim yang telah dibelanya lima musim terakhir usai perlombaan MotoGP Belanda 2021 lalu.
Vinales memilih pergi dari pabrikan Jepang tersebut karena sudah tak merasa bahagia.
Baca Juga: Banyak Pembalap Moto2 Ogah Gabung Aprilia, Aleix Espargaro Mencak-mencak
Sang ayah, Angel Vinales juga menyebutkan bahwa anaknya pergi dari Yamaha lantaran tidak mendapatkan motor sesuai keinginan.
Kepergian Maverick Vinales membuat bursa transfer pembalap untuk MotoGP 2022 semakin ramai.
Rider berjulukan Top Gun itu dirumorkan bergabung dengan beberapa tim, salah satunya Aprilia.
Kebetulan, tim yang bermarkas di Noale tersebut tengah mencari pendamping pembalap andalan mereka Aleix Espargaro di musim depan.
Rekan setim Aleix Espargaro saat ini, Lorenzo Savadori diketahui yang mendapat kontrak selama satu musim dari Aprilia.
Sadar posisi terancam oleh kehadiran Maverick Vinales, Lorenzo Savadori pun ikut angkat suara.
Pembalap berusia 28 tahun itu mengaku tak ingin terlalu memikirkan rumor bergabungnya Vinales ke Aprilia musim depan.
Baca Juga: Marc Marquez Makin Trengginas bareng Repsol Honda, Ternyata Ini Penyebabnya
"Saya tidak tertarik bahasan dari bursa pembalap beberapa hari ini," ungkap Savadori dikutip Sportfeat dari GPOne.com.
"Tugas saya berkompetisi, di depan kami ada banyak Grand Prix dan saya akan memberikan yang terbaik hingga akhir 2021.
Lorenzo Savadori hanya ingin fokus pada penampilannya saat ini demi bisa bertahan di perlombaan kelas premier.
“Yang penting adalah tetap di MotoGP dan hubungan dengan Noale akan berlanjut," ucap rider berkebangsaan Italia tersebut.
"Pikiran sudah terarah pada dobel Grand Prix di Red Bull Ring, di mana biasanya saya berlaga di MotoE.”
Performa Lorenzo Savadori di kompetisi MotoGP 2022 bisa dikatakan jauh dari kata sempurna.
Sejauh ini, Savadori hanya tiga kali mengakhiri perlombaan di zona poin yang membuat terpuruk di posisi ke-23 klasemen sementara.
Lorenzo Savadori menyebut pencapaian buruknya selama ini disebabkan proses adaptasi yang tak berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: MotoGP Australia 2021 Resmi Dicabut dari Kalender, Pindah ke Negeri Cristiano Ronaldo
Kompatriot Andrea Ianonne tersebut mengatakan motor RS-GP sama sekali berbeda dengan kuda besi yang selama ini dikendarainya.
"Tidak mudah bagi pembalap seperti saya mendarat di MotoGP dari kompetisi Italia. Saat ini, saya mencari cara untuk beradaptasi pada situasi tertentu termasuk motor, gaya balap, ban dan kategori yang berbeda jauh,” kata Savadori.
“Saat ini, perlu lebih presisi dan halus, tujuan utamanya adalah untuk menyempurnakan kedua aspek ini. Di Superbike, motor memungkinkan untuk mendorong beberapa batas.
"Sedangkan di MotoGP sangat fundamental balapan dengan bersih untuk percobaan jadi kompetitif dan tidak kehilangan persepuluh detik sepanjang lap."
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |