Apriyani pun berusaha tenang dengan mengendalikan dirinya dan berkonsultasi dengan pelatihnya.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan (untuk kesempatan ini). Saya merasa sangat bersemangat tetapi saya harus mengendalikan diri, pikiran, dan emosi saya,” kata Apriyani Rahayu dilansir SportFEAT.com dari BWF Badminton.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Pelatih Singapura Kalang Kabut Pemainnya Satu Grup dengan Jonatan Christie
“Pada awal persiapan kami, saya melakukan percakapan dengan pelatih saya tentang bagaimana mengelola tekanan yang saya berikan pada diri saya sendiri. Mengetahui tujuan kami itu penting. Dan membuatnya tetap sederhana,” sambung pemain 23 tahun.
Lebih lanjut, Apriyani juga bersyukur memiliki partner dengan segudang pengalaman seperti Greysia Polii.
Dalam Olimpiade Tokyo 2020 kali ini merupakan penampilan ketiga Greysia Polii di ajang turnamen multievent itu.
Menurut Apriyani, Greysia merupakan sosok penting dalam perkembangan kariernya sebagai pemain bulu tangkis.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Jajaki 3 Edisi, Greysia Polii Akui Sudah Tidak Mau Muluk-muluk, tapi...
Sejak dipasangkan pada 2017, Greysia mampu memberikan ketenangan bagi Apriyani yang saat itu masih berusia 19 tahun.
“Karena saya masih muda, emosi mungkin memuncak tetapi dengan Greysia, saya bisa tetap tenang dan kami masih menikmati diri kami sendiri,” jelas Apriyani Rahayu.
“Kami melewatinya dengan mudah. Tidak perlu memperumit masalah. Kami hanya melihat turnamen dan mencari tahu di mana kami ingin berakhir,” tambah pemain kelahiran Kendari itu.
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |