SportFEAT.com – Mantan ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong membongkar titik lemah Ahsan/Hendra menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Legenda ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong berbicara soal peluang penerusnya yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Berdasarkan hasil drawing Olimpiade Tokyo 2020, Chia/Soh tergabung dalam grup D yang cukup berat.
Ganda putra ranking sembilan dunia itu harus berjuang melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia), Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), dan Joshua Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada).
Tan Boon Heong menyebutkan bahwa Ahsan/Hendra menjadi penjegal Chia/Soh dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda putra terbaik Malaysia itu hanya mampu mengantongi satu kemenangan dari enam pertemuan mereka ketika menghadapi The Daddies.
Namun, Boon Heong yang sempat menjadi pasangan Hendra Setiawan saat keduanya keluar dari Pelatnas pada 2017 lalu.
Menurutnya, Chia/Soh memang kalah pengalaman dari The Daddies, tapi mereka unggul dalam hal usia dan stamina yang jauh lebih prima.
“Dalam hal pergerakan di lapangan, kecepatan dan stamina, Aaron dan Wooi Yik lebih unggul dan mereka harus memanfaatkannya sebaik mungkin,” ujar Boon Heong dilansir SportFEAT.com dari The Star.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Hal yang Dijaga Anders Antonsen demi Pertahankan Sikap Lapar Gelar Juara
“Yang perlu mereka lakukan adalah memperbaiki taktik mereka, dan tetap tenang,” sambung pria 33 tahun itu.
Lebih lanjut, hal itu terbukti ampuh ketika Boon Heong muda bertemu dengan legenda bulu tangkis Indonesia yang jauh berpengalaman.
“Saya ingat di masa muda saya ketika kami menghadapi veteran hebat seperti Tony Gunawan/Candra Wijaya,” kata Boon Heong.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Legenda Malaysia Bocorkan Cara Mudah untuk Tumbangkan Chen Long
Lebih jauh, kebersamaan Tan Boon Heong dengan Hendra Setiawan sekitar satu tahun hingga menembus ranking 20 dunia membuat Boon Heong tau seluk beluk mantan pasangannya itu.
Menurutnya, Chia/Soh harus pandai-pandai menguras energi The Daddies yang sudah berusia lebih dari 30-an itu.
“Strateginya harus memukul kok tinggi dan panjang ke garis dasar dan biarkan mereka menyerang lebih dulu dan membuat mereka lelah,” kata Boon Heong.
“Tidak peduli seberapa bugarnya mereka, pemain berusia 30-an, kecuali Lee Chong Wei, Lin Dan dan Fu Haifeng, akan berjuang keras untuk mengikuti pertandingan panjang,” lanjut pemilik smash tercepat di bumi itu.
Di sisi lain, Chia/Soh juga harus meningkatkan fokus dan konsentrasinya jika tak ingin kembali tumbang atas Ahsan/Hendra di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
“Saya telah melihat Aaron/Wooi Yik memegang kendali berkali-kali melawan Ahsan/Hendra, tetapi mereka selalu lengah di beberapa titik karena mereka terlalu bersemangat untuk mematikan reli," ujar Tan Boon Heong.
“Saat itulah terjadi kesalahan. Ini juga terjadi selama final All England 2019,” pungkasnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Dibayangi Kenangan Pahit, Ahsan/Hendra Bersyukur Kini Tak Sendirian
View this post on Instagram
Source | : | the star |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |