“Dia adalah pembalap yang memiliki kebajikan besar, tetapi dia memiliki kekurangan pada level psikologis,” jelas Chico Lorenzo.
“Ini adalah olahraga yang sangat rumit pada tingkat mental karena membutuhkan 43 menit konsentrasi mutlak di mana Anda tidak akan bingung.”
“Dan itu juga merupakan olahraga berisiko tinggi di mana Anda mempertaruhkan hidup Anda, jadi semuanya melibatkan serangkaian keadaan psikologis untuk pembalap yang sangat rumit,” lanjut ayah dari juara dunia MotoGP tiga kali itu.
Baca Juga: Harapan Orang Nomor Satu LCR Honda untuk Alex Marquez dan Takaaki Nakagami di Sisa MotoGP 2021
Di sisi lain, Vinales sempat menyalahkan Yamaha atas kegagalannya di MotoGP 2021 karena tak mampu memberikan pengaturan motor sesuai keinginannya.
Akan tetapi, Chico Lorenzo menyebut itu bukanlah suatu alasan bagi pembalap sekelas Vinales.
Sebab, dulu ia pernah berjaya bersama tim gurem di kelas Moto3 tapi sekarang ia gagal bersama tim pabrikan yang mumpuni yakni Yamaha di MotoGP 2021.
“Ada fakta yang menurut saya menandai banyak tipe pembalap yang sedang kita bicarakan. Dalam perjalanannya ketika dia berada di Malaysia di Moto3, dia meninggalkan tim dalam debu dan pergi ke Eropa,“ tutur Chico Lorenzo.
“Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi, tahun itu dia memenangkan lebih banyak Grand Prix dengan motor buruk itu dan tim buruk itu, yang tahun berikutnya menjadi juara dunia,“ tandasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |