SportFEAT.com - Kurang dari lima hari lagi Olimpiade Tokyo 202 digelar, ganda putra Indonesia berusaha mengendalikan faktor psikologis yang kini terasa jauh lebih berbeda dari partisipasi mereka pada Rio 2016.
Kurang dari lima hari lagi Olimpiade Tokyo 2020 digelar.
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan semakin mematangkan persiapan mereka.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah pasangan paling senior di antara tujuh wakil Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, Ahsan/Hendra sudah pernah berkompetisi di ajang Olimpiade, yakni pada edisi Rio 2016.
Baca Juga: Ada Taufik Hidayat, Berikut Deretan Underdog yang Sukses Rebut Medali Emas Olimpiade
Namun pada edisi tersebut, The Daddies harus mengubur impian mereka.
Berstatus unggulan kedua, kala itu Ahsan/Hendra justru tidak lolos fase grup.
Salah satu kekalahan mereka di penyisihan grup bahkan terjadi karena lawan yang sebelumnya tak pernah bisa mengalahkan mereka, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa asal Jepang.
Pengalaman itu jelas jadi mimpi buruk bagi Ahsan/Hendra yang saat itu begitu dijagokan untuk melanjutkan tradisi emas Olimpiade.
Apalagi mereka merupakan satu-satunya wakil di nomor ganda putra.
Berbekal pengalaman berharga itulah, kini Ahsan/Hendra mencoba mengendalikan aspek psikologis mereka dengan tidak terlalu menggebu-gebu dalam memunhi ambisi mereka pada Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2021 - Di Tengah Kejayaannya, Ratu Bulu Tangkis Dunia Malah di Ambang Pensiun
“Kami hanya ingin tetap fokus dan mempersiapkan diri lebih baik lagi, menikmati permainan," ucap Hendra Setiawan dikutip Sportfeat dari Antara.
Ahsan/Hendra mencoba lebih tenang karena pada edisi kali ini, mereka tidak menanggung beban sendirian.
Ada kompatriot mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berstatus unggulan pertama.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Pernah Tumbangkan Ratu Bulu Tangkis Jadi Titik Balik Si Bocah Ajaib
Mereka optimistis lebih lepas bermain dengan ditemani pasangan Indonesia lainnya. Tidak seperti saat di Rio 2016 dahulu.
"Tekanan pasti ada. Mungkin saat itu (di Rio 2016) kami tidak bisa bangkit dari tekanan, tetapi sekarang kami lebih rileks,” ucap Hendra.
"Sekarang kan Indonesia punya dua ganda putra, dan tentu saja itu mempengaruhi kondisi pskologis kami," ucap peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido itu.
Ahsan/Hendra yang berstatus unggulan kedua lagi di Olimpiade Tokyo 2020, berad di Grup D.
Mereka tergabung dengan lawan-lawan yang cukup harus diwaspadai yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan) dan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada).
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |