SportFEAT.COM - Tunggal putra Prancis Brice Leverdez, sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan Lee Zii Jia di penyisihan Grup M Olimpiade Tokyo 2020.
Cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 baru akan memulai pertandingan pada Sabtu (25/6/2021).
Namun demikian, semua pebulu tangkis terbaik dunia telah berada di Negeri Sakura tak terkecuali Brice Leverdez.
Pebulu tangkis tunggal putra Prancis itu sendiri tergabung di Grup M bersama Lee Zii Jia (Malaysia) dan Artem Pochtarov (Ukraina).
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Satu Masalah Besar yang Dihadapi Rival Greysia/Apriyani Jelang Lakoni Debut
Bagi Leverdez, tantangan terbesar yang harus dijalaninya tentu saat melawan Lee Zii Jia yang menjadi unggulan kesembilan turnamen.
Namun demikian, pemain berusia 35 tahun itu mempunyai bekal apik ketika menghadapi wakil dari Malaysia.
Tercatat, Brice Leverdez pernah dua kali mengalahkan legenda bulu tangkis Negeri Jiran Lee Chong Wei di turnamen internasional.
Tak berhenti disitu, Brice Leverdez ternyata sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020 termasuk melawan Lee Zii Jia.
Tunggal putra andalan Prancis itu ternyata sudah berlatih keras di dataran tinggi agar mendapatkan fisik yang prima.
"Saya berlatih bulu tangkis dua kali sehari ditambah latihan fisik, juga dengan ketinggian, karena akan meningkatkan kemampuan fisik saya," kata Leverdez, dikutip dari Badminton Eropa.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Ketika Ganda Putra Malaysia Sadar Diri Tak Sebanding dengan Ahsan/Hendra
“Sebenarnya, hanya kamar tidur saya yang berada di ketinggian, tetapi itu mensimulasikan ketinggian. Jadi, saya tidur di ketinggian.
"Tapi saya berlatih di ketinggian normal untuk bulu tangkis. Kalau tidak, bukan bulu tangkis yang saya mainkan, karena shuttlecock akan jauh lebih cepat saat bermain di dataran tinggi."
Lebih jauh, pemain nomor delapan Eropa itu mengaku sudah tak sabar bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
Keinginan terbesar Brice Leverdez adalah mengumandangkan lagu kebangsaan Prancis di podium tertinggi.
"Ketika Anda naik podium dan mendengar lagu kebangsaan Anda, itu adalah perasaan yang luar biasa. Itu adalah sesuatu yang Anda dengar sejak Anda masih kecil," kata Leverdez.
"Dan ketika Anda memenangkan turnamen yang sulit untuk dimenangkan, lagu kebangsaan dimainkan untuk Anda, untuk kemenangan Anda.
"Ini adalah sesuatu yang sangat istimewa dan sulit untuk dijelaskan. Itu adalah sesuatu yang ada di dalam jiwa Anda," tutup kompatriot Toma Junior Popov ini.
Source | : | Badminton Europe |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |