SportFEAT.COM - Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, tengah disibukkann dengan persiapan jelang melakoni paruu kedua MotoGP 2021.
Johann Zarco mulai menemukan performa terbaiknya setelah bergabung Pramac Racing di MotoGP 2021.
Rider berkebangsaan Prancis itu tercatat sudah empat kali naik podium sepanjang sembilan perlombaan yang telah digelar.
Uniknya keempat podium tersebut diraih Zarco sebagai runner-up.
Baca Juga: Sosok Ini Bongkar Satu Hal yang Bikin Fabio Quartararo Mirip Marc Marquez
Itu membuatnya menempati posisi kedua klasemen sementara dengan tertinggal 34 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Johann Zarco ternyata terkejut dengan penampilan yang ia tunjukkan sepanjang MotoGP 2021.
Namun demikian, pembalap berusia 30 tahun itu tak ingin menyiakan kesempatan bersaing untuk perebutan juara dunia musim ini.
"Hasil ini jauh lebih baik dibanding ekspektasi, lebih baik dari yang saya atakan di awal musim ini,” kata Zarco, dilansir Sportfeat dari Motorsport.
“Tapi, begitu Anda berada di sana, Anda perlu mengambil kesempatan ini dan itu adalah peluang terakhir saya untuk memperjuangkan gelar dan mencoba menjadi juara dunia di MotoGP.
"Jadi, jika semua datang sekarang, saya harus berpikir cerdas dan mengambilnya," timpal Zarco.
Baca Juga: Susul 3 Seri Lainnya, MotoGP Thailand 2021 Resmi Dibatalkan Gara-gara Hal Ini
Rekan setim Jorge Martin itu juga menegaskan bahwa dirinya tak punya waktu untuk beristirahat di sisa kejuaraan dunia MotoGP 2021.
"Kinerja saya memang lebih baik daripada yang saya bayangkan, tetapi saya tidak bisa beristirahat hanya karena memiliki performa lebih baik," ujar Zarco.
“Saya hanya perlu menggunakan momen ini dan mengambilnya dengan baik, jadi saya cukup senang."
Johann Zarco saat ini masih menjadi pembalap terbaik Ducati, mengalahkan duo pabrikan Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Meski begitu, target utama Zarco ternyata bukan menjadi pembalap terbaik Ducati melainkan mengasapi Fabio Quartararo yang saat ini memimpin klasemen.
"Targetnya adalah untuk berada di atas Fabio, bukan menjadi pembalap terbaik Ducati,” ungkap mantan rider KTM itu.
“Berada di belakang Fabio, saya menjadi pembalap teratas Ducati di klasemen, jadi itu hal bagus tapi bukan tujuan utama.
“Dengan posisi yang bagus di kejuaraan, prioritas saya mencetak banyak poin dan bermimpi menjadi juara dunia," tandasnya.
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |