SportFEAT.COM - Mantan pebulu tangkis tunggal Denmark Poul-Erik Høyer Larsen masih menjadi pemain non-Asia pertama yang meraih medali emas Olimpiade.
Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 bakal dibuka pada Jumat (23/7/2021) dan berakhir pada 8 Agustus mendatang.
Salah satu cabang olahraga (cabor) yang populer di Olimpiade Tokyo 2020 adalah bulu tangkis.
Dewasa ini, cabor bulu tangkis Olimpiade masih didominasi oleh pebulu tangkis dari Asia, seperti China, Indonesia, Korea Selatan hingga Jepang.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Pebulu Tangkis Unik Asal Mesir Ini Bisa Mengacaukan Pamor Carolina Marin
China menjadi negara dengan pengumpul emas terbanyak dengan total mendulang 18 medali unggul dari Indonesia yang baru mengoleksi tujuh medali.
Dan sektor yang masih menjadi primadona di cabor bulu tangkis adalah tunggal putra.
Sejak dipertandingkan pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia sudah dua kali menggondol emas lewat Alan Budikusuma (Olimpiade Barcelona 1992) dan Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004).
Negeri Tirai Bambu China, masih menjadi raja dengan total koleksi empat medali emas.
Namun apakah Anda tahu siapa satu-satunya pemain non-Asia yang berhasil meraih medali emas di sektor tunggal putra Olimpiade?
Dia adalah mantan pebulu tangkis andalan Denmark, Poul-Erik Høyer Larsen.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Alasan Anthony Ginting Ogah Mikir Persaingan Babak 16 Besar
Ya, pria yang kini menjabat sebagai Presiden Badminton World Federation (BWF) itu masih menjadi satu-satunya pemain Eropa yang meraih medali emas Olimpiade.
Poul-Erik sendiri mengukir catatan langka tersebut 25 tahun silam atau tepatnya pada edisi Olimpiade Atlanta 1996.
Saat itu, pria berusia 55 tahun tersebut berhasil mengalahkan wakil China, Dong Jiong dua gim langsung 15-12 dan 15-10.
Sejak saat itu, belum sekali pun pemain Eropa mengulangi pencapaian Poul-Erik Høyer Larsen.
Di sisi lain, Denmark masih menjadi negara Eropa tersukses di kancah olahraga tepok bulu Olimpiade dengan total meraih tiga medali termasuk pencapaian Paul Erik.
Dua medali lainnya disumbangkan Thomas Stuer-Lauridsen (Olimpiade Barcelona 1992) dan Viktor Axelsen (Olimpiade Rio 2016).
Kebetulan keduanya menyumbangkan medali perunggu untuk negara yang terletak di Eropa utara tersebut.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |