SportFEAT.com – Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen siap merebut medali emas dari Kento Momota yang pincang karena kehilangan dukungan penonton di tribun Olimpiade Tokyo 2020.
Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen menjadi salah satu unggulan untuk merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Axelsen tentu ingin mengonversi medali perunggu yang ia raih di Olimpiade Rio 2016 menjadi medali emas di edisi kali ini.
Pemain 27 tahun tergabung di Grup E bersama Kalle Koljonen (Finlandia), dan Luka Wraber (Austria).
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Bendera dan Lagu Kebangsaan Rusia Kena Banned, Gimana Nasib 335 Atletnya?
Di atas kertas, Axelsen yang menjadi tunggal putra ranking dunia tentu dapat melaju mulus melalui babak fase grup.
Akan tetapi jalan terjal unggulan keempat itu akan dimulai di babak semifinal tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020.
Axelsen diprediksi akan bertemu dengan raja bulu tangkis dunia yakni Kento Momota (Jepang).
Tunggal putra ranking dua dunia itu memiliki rekor jeblok kala berhadapan dengan Momota.
Bagaimana tidak, Axelsen sudah tumbang 14 kali dan hanya sekali menang dari tunggal putra andalan Jepang itu.
Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 – Marcus/Kevin Benamkan Pasangan Kontroversial Asal Inggris
Kendati demikian, ia optimis mampu menikung Momota yang pincang tanpa senjata tambahannya.
Momota yang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020 tak akan mendapat dukungan penuh dari pentonton di tribun akibat pandemi Covid-19.
“Ini jelas merupakan kerugian besar bagi Olimpiade karena tidak ada penonton,” ucap Viktor Axelsen dalam TV2 Denmark dilansir SportFEAT.com dari 360 Badminton.
“Tentu saja memalukan, tetapi Jepang sangat bagus dalam bulu tangkis, jadi mungkin itu keuntungan kecil bagi kami karena tidak ada penonton,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Axelsen tak bisa membayangkan melihat arena Musashino Forest Sports Plaza dengan kapasitas 7.200 orang secara penuh memberi dukungan untuk bulu tangkis Jepang.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya dengan ribuan orang Jepang (penggemar), jika kita melawan mereka,” ujar pemain Denmark itu.
“Sekarang sedikit lebih seimbang di bagian depan itu,” sambung Axelsen.
Lebih jauh, Viktor Axelsen mengaku sudah terbiasa menjalani turnamen tanpa penonton di era pandemi Covid-19 ini.
“Kami sudah terbiasa. Kami merasakan sistem bubble di Thailand selama tiga minggu berturut-turut dan tanpa penonton di tribun,” tutur Viktor Axelsen.
Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020 - Jonatan Christie On Fire, Hancurkan Si Pencetak Sejarah
Di sisi lain, Axelsen menyebut situasi pandemi Covid-19 kali ini mirip dengan wabah virus Zika yang terjadi ketika Olimpiade Rio 2016 lalu.
Oleh sebab itu, ia juga tak kaget dengan kebijakan ekstra ketat yang harus dijalani di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.
“Peraturannya sendiri hampir sama persis dengan di Olimpiade Rio 2016,” jelas Axelsen.
“Jelas bahwa karantina adalah pengalaman yang berbeda dan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.”
“Tapi begitu Anda berada kondisi menyerahkan tes air liur setiap pagi, dan Anda harus memakai masker di mana-mana, saya pikir itu sama seperti di Rio,” tandasnya.
View this post on Instagram
Source | : | 360badminton.com,TV2 Sport Denmark |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |