SportFEAT.com - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti membongkar penyebab mereka sempat kesulitan dan lambat panas menghadapi wakil Australia di penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memulai laga pertama di Olimpiade Tokyo 2020 dengan kerja keras.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masih melakoni babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020, tetapi laga perdana mereka sudah membuat para fan khawatir.
Bertanding di Musashino Forest Plaza, Sabtu (24/7/2021), Praveen/Melati susah payah menaklukkan wakil non-unggulan asal Australia, Simon WIng Hang Leung/Gronya Somerville.
Padahal, di atas kertas, Praveen/Melati jauh lebih diunggulkan. Mereka menghuni peringkat empat dunia, sedangkan lawannya berperingkat 57 dunia.
Namun, di pertandingan tersebut, juara All England 2020 itu justru lambat panas.
Mereka sempat tertinggal lalu mengejar dan berbalik unggul.
Bahkan di gim pertama, Praveen/Melati sudah unggul 20-14 dan tinggal selangkah mengamankan gim pertama tersebut.
Tetapi entah mengapa mereka justru tampak hilang fokus dan terkejar lalu kalah di gim pertama dengan skor 20-22.
Beruntung, di dua gim berikutnya, Praveen/Melati berhasil mengatasi masalah mereka dan mengamankan kemenangan perdana di penyisihan grup.
Meski demikian, penampilan ganda campuran yang kerap dijuluki PraMel itu masih harus mendapat evaluasi.
Melati sendiri mengakui bahwa di pertandingan hari ini, ia belum bisa bermain dengan nyaman.
"Hari ini saya mainnya belum enak. Tadi sudah leading 20-14 terus jadi kebalik karena saya agak tegang, lengah, dan akhirnya panik ketika sudah tersusul," ujar Melati.
Praveen Jordan juga mengakui ketidaknyamanan cara bermainnya hari ini.
Tetapi ia juga menyoroti aspek teknis dari sisi lapangan.
"Kami main kurang in hari ini. Lampu di lapangan memang agak silau tapi itu semua merasakan jadi bukan alasan. Kami memang belum terlalu bagus saja. Beruntung kami bisa memenangkan pertandingan," sahut Jordan.
Praveen/Melati masih terlihat sangat tertekan setelah kekalahan di gim pertama.
Mereka beberapa kali tertinggal hingga mendekati poin-poin kritis.
Namun berkat komunikasi yang tetap lancar, mereka bisa membalikkan keadaan.
"Di awal-awal gim kedua kami masih kepikiran gim pertama jadi mainnya makin tidak enak dan poinnya tertinggal," kata Melati.
"Beruntung pelan-pelan kami bisa balik. Kuncinya komunikasi terus sama Jordan dan saya terus menguatkan diri sendiri. Banyak ngomong sama diri sendiri dan teriak. Alhamdulillah bisa menang," tambahnya.
Di pertandingan berikutnya, Praveen/Melati bertekad untuk lebih siap lagi dan tidak mau lengah sedikitpun karena lawan yang dihadapi semakin berat.
Mereka akan berjumpa dengan lawan-lawan lebih berat di Grup C.
Praveen/Melati akan melawan Mathias Christansen/Alexandra Boje (Denmark) pada Minggu (25/7/2021) dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) pada Senin (26/7/2021).
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |