Selain kesalaha sendiri, faktanya ada beberapa hal lain yang menjadi titik lemah Praveen/Melati di mata lawan.
Hal itu terungkap dari komentar asisten pelatih ganda campuran, Nova Widianto.
Menurut Nova, salah satu kelemahan Praveen/Melati adalah penampilan mereka yang tidak konsisten.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ganda Putra Malaysia Ketar-ketir Ketemu Marcus/Kevin di Perempat Final
Penampilan yang tidak konsisten itu bersumber dari faktor teknis yang merujuk pada pola permainan Praveen/Melati yang hanya memiliki satu pola saja.
"Kendala Jordan/Melati itu kan inkonsisten, inkonsisten berasal dari faktor teknis. Mereka hanya punya satu pola permainan saja dan itu sudah terbaca oleh lawan-lawannya," kata Nova Widianto dilansir Sportfeat dari Badminton Indonesia.
"Ketika (pola) main mereka tidak jalan, kita tidak punya alternatif pola lain," lanjut peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir itu.
Nova sendiri ikut menyayangkan kekalahan Praveen/Melati yang sejatinya ditarget bisa membawa pulang medali Olimpiade Tokyo 2020.
Namun ia tetap mengapresiasi perjuangan anak didiknya tersebut, terutama di laga perempat final hari ini.
Sebagai catatan. Praveen/Melati sempat tertinggal 6-14 di gim pertama namun bisa menyamakan kedudukan menjadi 14-14.
Source | : | Badminton Indonesia,BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |