Untuk itu, pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian tidak ingin anak didiknya tersandung ekspektasi sendiri.
Ia mencontohkan beberapa pemain unggulan yang tumbang di Olimpiade Tokyo 202 sebagai bukti bahwa panggung sekelas Olimpiade itu memang menghadirkan beban dan tekanan yang begitu besar.
Eng Hian berharap masyarakat Indonesia dan pemberitaan tentang Greysia/Apriyani terlalu dibesarkan pada fase ini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Penantian 17 Tahun Terbayar, Anthony Ginting Vs Chen Long di Semifinal
Sebab Greysia/Apriyani masih harus berjuang di babak final.
"Sebenarnya masalah nonteknis adalah saat pemain tidak bisa mengontrol ekspektasi," ungkap Eng Hian dikutip Sportfeat dari Kompas.
"Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar karena beban berat."
"Mohon pemberitaan jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja," harap pelatih yang akrab disapa koh Didi itu.
Greysia/Apriyani akan menantang Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang notabene ditarget untuk merebut medali emas oleh China.
Source | : | kompas,olympics.bwfbadminton.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |