SportFEAT.com – Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 menjadi pelengkap koleksi gelar yang dimiliki oleh Greysia Polii di ajang multi event.
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Persembahan medali emas ini membuat Greysia/Apriyani masuk dalam buku sejarah dunia bulu tangkis Indonesia.
Greysia/Apriyani menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang mampu mempersembahkan medali emas.
Baca Juga: Kandidat Pengganti Greysia Polii yang Berpotensi Jadi Pasangan Baru Apriyani Rahayu
Butuh waktu 29 tahun untuk nomor ganda putri Tanah Air pecah telur menyumbang emas, sejak cabang olahraga bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992 lalu.
Khusus untuk Greysia Polii, raihan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini ternyata membuatnya menjadi pebulu tangkis tunggal putri tersukses Indonesia di ajang multi event.
Greysia sudah mengantongi medali emas dimulai dari SEA Games, Asian Games, hingga kasta tertinggi di Olimpiade.
Sebelum meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan menjadi gelaran multi event Greysia meraih medali emas.
Kala itu, Greysia masih berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Curahan Hati Chen Long usai Gagal Pertahankan Medali Emas
Sedangkan torehan medali emas di ajang SEA Games baru diraih Greysia edisi 2019 di Manila, Filipina, bersama Apriyani Rahayu.
Selain medali emas, pemain berusia 33 tahun itu juga berhasil meraih tiga medali perak di ajang SEA Games.
Medali perak SEA Games 2005 dan 2007 direngkuh Greysia ketika masih berpartner dengan Jo Novita. Dan satu perak lainnya, di SEA Games 2013 Myanmar, ia raih saat masih bersama Nitya.
Kesuksesan Greysia Polii di ajang multi event ini mampu mengalahkan dua legenda bulu tangkis putri Indonesia lainnya yakni, Susy Susanti dan Liliyana Natsir.
Susy Susanti memang sukses meraih emas di Olimpiade Barcelona 1992, dan mengoleksi tiga medali emas SEA Games di nomor tunggal putri.
Sementara Liliyana Natsir berhasil meraih emas di Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad dan memiliki empat medali emas di nomor ganda campuran serta ganda putri.
Namun, Susy Susanti dan Liliyana Natsir belum sekalipun mencicipi medali emas di level Asian Games seperti yang sudah pernah diraih Greysia Polii.
Lebih lanjut, Greysia Polii ternyata sudah memiliki tekad yang kuat untuk membuat banyak sejarah di nomor ganda putri Indonesia sejak berusia 13 tahun.
Dan kini, satu demi satu sejarah itu berhasil ia ciptakan terutama di Olimpiade Tokyo 2020 ini.
“20 tahun yang lalu ketika saya masih berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar,” tutur Greysia Polii dilansir SportFEAT.com dari Djarumbadminton.com.
“Saya tahu, saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada usia 13 tahun bahwa saya ingin membuat sejarah.”
“Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan dalam hati bahwa saya memilih ini. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mencapai mimpi meraih medali emas Olimpiade ini. Keluarga saya mengatakan kepada saya untuk tidak menyerah dan jangan berhenti,” pungkas Greysia.
View this post on Instagram
Source | : | djarumbadminton |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |