SportFEAT.com - Penderitaan Repsol Honda semakin lengkap usai MotoGP Austria 2021, setelah Marc Marquez, kini giliran Pol Espargaro yang semakin frustrasi.
Nasib malang yang menimpa Repsol Honda seperti tiada habisnya di MotoGP 2021.
Kali ini, di MotoGP Austria 2021, pabrikan asal jepang itu kembali harus dibuat merana.
Marc Marquez yang tampil dominan di awal balapan harus apes lantaran mengalami crash saat balapan hanya tinggal 7 lap tersisa.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Debutan Ganas Ducati Bahagia, Marc Marquez Menderita
Meski berhasil melanjutkan balapan, juara dunia 8 kali itu hanya bisa finis di posisi ke-15.
Padahal, Marc Marquez tampil di Sirkuit Red Bull Ring dengan penuh pengorbanan.
Ia bahkan masih harus menahan rasa sakit luar biasa di lengan kanannya yang kambuh hingga harus meminum obat painkiller untuk meengurangi rasa sakit tersebut.
Apalagi, sirkuit Red Bull Ring sangat membutuhkan kekuatan ekstra pada lengan kanan mengingat trek kekuasaan Ducati itu banyak berkelok ke arah kanan.
Tidak berhenti di situ, penderitaan kubu Repsol Honda semakin ditambah dengan minornya hasil balapan rekan setim Marquez, Pol Espargaro.
Pol Espargaro harus menelan pil pahit di MotoGP Austria 2021 dengan hanya finis ke-16.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Pengorbanan Marc Marquez Berakhir Miris Akibat Situasi Tak Terduga
Yang lebih membuat merana, Espargaro benar-benar sudah merasa frustrasi akibat masalahnya dengan penyesuaian ban dan motor RC213V tak kunjung menemui solusi.
"Hal yang sama terus berulang pada saya, kami kekurangan grip ban belakang," kata Pol Espargaro dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Saya sempat terpeleset di trek lurus, saya tidak bisa berakselerasi dengan baik dan tidak bisa mengerem di titik yang saya inginkan," tegasnya.
"Saya sangat lambat," lanjutnya.
Baca Juga: Sang Juara Akui Balapan MotoGP Austria 2021 Adalah Bencana
Pol Espargaro mengakui gaya balapannya seakan tak punya arah akibat masalah tersebut.
Masalah ini sudah ia rasakan sejak beberapa bulan lalu namun juga tak kunjung bisa menemukan solusi.
"Gaya balapan saya tergantung pada grip ban belakang, tetapi saya tidak punya," ucap adik Aleix Espargaro itu.
"Ini rumit, karena saya seperti harus belajar kembali dari awal bagaimana melakukan semuanya."
"Semua orang bekerja keras tetapi balapan berlalu begini terus, hasil tidak datang dan rasa frustrasi saya bertambah. Saya tidak bisa balapan seperti yang saya igninkan," kata Espargaro.
"Ya tentu saya dan Honda tidak akan menyerah, tapi situasi ini sangat sulit," ucapnya lagi.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |