Kehilangan Maverick Vinales di sisa MotoGP 2021 sebenarnya bisa merugikan tim berlogo garpu tala itu sendiri.
Perolehan data dan informasi saat balapan kini tersendat dengan absennya Vinales.
Akibat hal ini, Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis mulai merenungkan beberapa hal.
Baca Juga: Kabar Buruk bagi Thailand, Ratchanok Intanon Mundur dari Sudirman Cup 2021 dan Uber Cup 2020
Sedikit flashback, Lin Jarvis lantas mengevaluasi lagi cara mereka menawarkan perpanjangan kontrak.
Banyak yang menduga, Yamaha dianggap terlalu dini memutuskan untuk perpanjangan kontrak bersama Vinales pada 2019 lalu.
Tetapi sebenarnya, keputusan Yamaha saat itu karena melihat potensi Vinales yang pada 2019 berhasil memenangi 3 gelar juara dan finis ketiga dalam klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.
Baca Juga: Gara-gara Maverick Vinales, Andrea Dovizioso Mentas Lagi dan Berduet dengan Valentino Rossi
Ditambah lagi rencana kepindahan Valentino Rossi ke Petronas Yamaha, awalnya diprediksi dapat membuat Vinales sebagai pemimpin tim yang baru di musim ini.
"Kita semua tahu betapa kuatnya Maverick. Pada saat yang sama, ada kepindahan Valentino ke Petronas yang direncanankan pada 2021. Tanpa Valem Vinales bisa menjadi pemimpin tim baru pada 2021," ujar Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Karena kami pikir dia selalu dibayangi oleh Valentino. Sehingga kami pikir kepergiaan Rossi dari tim pabrikan akan membuat Maverick bisa mencapat waktu (kejayaan) besar pada 2020, tetapi ternyata itu tidak terjadi," lanjut Jarvis.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |