SportFEAT.com - Monster Energy Yamaha kapok dan tidak ingin kejadian dengan Maverick Vinales terulang lagi pada musim-musim depan.
Perpisahan Monster Energy Yamaha dan Maverick Vinales yang tidak begitu baik-baik saja masih menjadi sorotan.
Kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk tidak lagi bekerja sama di sisa MotoGP 2021.
Tak ada kesepakatan yang tercapai setelah insiden hukuman Yamaha kepada Maverick Vinales dalam dua seri beruntun, MotoGP Austria 2021 dan MotoGP Inggris 2021.
Baca Juga: Berakhir Pahit, Yamaha Menyesali Satu Kesalahan Sebelum Akhirnya Maverick Vinales Pergi
Perpisahan ini tentu bukan cara yang manis dalam mengakhiri hubungan kerja sama mereka yang terjalin selama 4,5 tahun dan memang sebenarnya akan selesai apda akhir 2021 nanti.
Namun seolah sudah tidak betah, Vinales lebih memilih pergi lebih cepat.
Adapun Yamaha sendiri bukanlah tim yang mau memaksa pembalapnya jika memang sudah ingin pergi.
Kejadian ini benar-benar menjadi pukulan telak bagi tim berlogo garpu tala itu.
Selain sisa MotoGP 2021 masih menyisakan beberapa seri, perolehan data dan informasi yang biasanya didapat dari Vinales kini jadi mandek.
Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis tidak menepis bahwa timnya kini kapok membuat keputusan terburu-buru dengan menawarkan perpanjangan kontrak terlalu dini seperti yang terjadi pada Vinales.
Baca Juga: Manajer KTM Bungkam Soal Pol Espargaro Merosot Tajam usai Gabung Honda di MotoGP 2021
Sebagai informasi, Vinales mendapat tawaran perpanjangan kontrak 2 tahun pada awal 2020, yang saat itu diprediksi bisa makin lebih bersinar.
"Dalam introspeksi kami, kami dapat mengatakan bahwa kami mungkin tidak akan mau membuat keputusan seperti ini lagi," ujar Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tetapi hal seperti ini sulit dikatakan dengan gamblang."
Baca Juga: Terbongkar! Gegara 2 Faktor Ini, Sang Rookie Ganas Ducati Batal ke Tim Pabrikan di MotoGP 2022
"Kalau saja Maverick mempertahankan momentum setelah kemenangan pembuka di Qatar 2021 dan paling tidak memenangkan 3 seri lagi musim ini, semua orang pasti setuju bahwa kami membuat keputusan yang tepat pada satu setengah tahun lalu," ungkap Jarvis lagi.
Nasi sudah menjadi bubur, Yamaha harus rela kehilangan Vinales lebih cepat.
Situasi Yamaha pun tengah kacau, mereka direpotkan dengan formasi tim baru di tim satelit Petronas Yamaha SRT yang belum mendapat kepastian.
Dengan kepergian Vinales, Petronas Yamaha SRT kehilangan 2 pembalap sekaligus yakni Franco Morbidelli yang akan menggantikan Vinales dan Valentino Rossi yang bakal pensiun.
Adapun Maverick Vinales sendiri kemugnkinan akan berstatus 'bebas' di sisa MotoGP 2021 dan mulai MotoGP 2022 akan balapan untuk Aprilia.
Rumornya, di musim ini Aprilia sudah menginginkan Vinales menggeber RS-GP mereka pada tes MotoGP
Baca Juga: Pisah Prematur dengan Yamaha, Maverick Vinales Bisa Perkuat Aprilia Lebih Cepat dengan Skenario Ini
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |