Bahkan, ada tawaran Taufik bisa mendapatkan bonus dua kali lipat lebih besar dari bonus yang diberikan dari Indonesia jika jadi juara Asian Games.
Mendengar ucapan itu, harga diri Taufik tercabik-cabik. Ia murka dan menolah mentah-mentah karena hal tersebut ia anggap sama dengan menjual negara.
Puncaknya, pada laga semifinal yang saat itu berlangsung pada 8 Desember 2006, Taufik sukses menghabisi Lee Chong Wei dalam dua gim langsung, 21-16, 21-18.
Baca Juga: Fakta Thomas Cup - Kerusuhan Politik Jadi Saksi Kesuksesan Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia
Kemarahan Taufik atas percobaan penyuapan yang dilakukan terhadap dirinya ia salurkan dengan cara yang tepat.
Ia semakin tampil ganas di partai final dengan mengalahkan Lin Dan (China), juga dalam dua gim langsung dengan skor 21-15, 22-20. Kemenangan Taufik itu menjadi gelar juara Asian Games kedua setelah ia pernah meraihnya pada edisi 2002.
Apa yang coba dilakukan oknum ofisial Malaysia tersebut memang tergolong terlalu berani.
Baca Juga: Motif Tunggal Putra Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2020 Pindah dan Menetap ke Dubai
Padahal, kala itu Taufik sudah berstatus sebagai salah satu tunggal putra top dunia. Ia juga merupakan juara Olimpiade bertahan.
Source | : | Badminton Planet |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |