SportFEAT.COM - Legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei, menceritakan perjuangan demi lolos Olimpiade Rio 2016.
Lee Chong Wei merupakan salah satu mantan pebulu tangkis jempolan dunia.
Bekas tunggal putra Malaysia itu sempat merajai bulu tangkis dunia dalam beberapa tahun.
Selama berkarier, Lee Chong Wei sudah memenangi banyak gelar bergengsi.
Baca Juga: Begini Cara Goh Liu Ying untuk Move On dari Penampilan Ambyar di Olimpiade Tokyo 2020
Namun demikian, bukan berarti Chong Wei tak pernah menemui kesulitan.
“Sepanjang karir olahraga saya, satu dunia saya bepergian untuk bermain bulu tangkis, demi bendera di dada. Kadang mendekat, kadang jauh," kenang Lee Chong Wei.
"Ada pernah ke negara maju, ada juga masanya beraksi di negara berkembang dan tertinggal," timpalnya, seperti dikutip SportFeat dari Harian Metro.
Contoh nyatanya adalah saat pria 38 tahun itu ingin tampil di Olimpiade Rio 2016.
Lee Chong Wei rupanya harus mengorbankan banyak waktu, tenaga dan pikiran demi bisa ambil bagian di turnamen multievent terbesar di dunia tersebut.
Hal tersebut terpaksa dilakukan Lee Chong Wei karena saat itu dirinya sempat terpuruk dengan menempati posisi ke-99 dunia.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Masih Main Sampai Olimpiade Paris 2024? Tantangan bagi Junior Ganda Putra Indonesia
"Enam tahun yang lalu, saya berada di peringkat ke-99 di dunia tetapi untuk mendapatkan poin untuk berpartisipasi di Olimpiade Rio, saya harus melakukan perjalanan jauh ke AS dan Kanada," ucap Chong Wei.
"Bayangkan penerbangan satu arah selama 30 jam! Seperti halnya turnamen-turnamen internasional lainnya.
"Sebelum berangkat, saya harus sudah membawa biskuit Maggi, Milo dan Hup Seng Table Tennis. Kalau tidak, saya tidak bisa terbang.
Meski sudah membawa bekal makanan ringan di perjalanan, mantan rival Taufik Hidayat itu rupanya tak bisa lepas dari masakan Melayu.
Oleh karena itu, setelah mengikuti turnamen di Amerika Serikat, Lee Chong Wei langsung mencari kedai yang menjual menu khas Malaysia.
"Setelah seminggu menyantap makanan Barat di AS dan Kanada, teman ayah saya membawa saya makan di sebuah restoran Malaysia di Calgary," ucap Lee Chong Wei.
"Ini memiliki sedikit bau Malaysia tetapi tidak memiliki rasa. Kerinduan akan Malaysia semakin besar.
"Entahlah, mungkin itu sebabnya penampilan saya kurang bersemangat, harus bermain rubber game dengan Sai Praneeth (India) dan Takuma Ueda (Jepang) di perempat final dan semi final," lanjutnya.
Baca Juga: Hendra Setiawan Lempar Kode Mentas di Olimpiade Paris 2024, Begini Skenarionya
"Terutama Maggi dan biskuit pingpong mantel. Mungkin lain cerita kalau ada kue bulu tangkis."
Terlepas dari itu, perjalanan Lee Chong Wei di Olimpiade Rio 2016 bisa dikatakan tak terlalu buruk.
Mantan raja bulu tangkis dunia itu berhasil menembus babak final.
Sayangnya, ia menyerah dari tangan Chen Long (China) dan harus puas membawa pulang medali perak.
Lee Chong Wei tercatat sudah tiga kali meraih medali perak di Olimpiade tepatnya di Beijing (2008), London (2012) dan Rio (2016).
Source | : | Harian Metro |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |