SportFEAT.com - Keputusan Maverick Vinales untuk berpisah dengan Yamaha dan pindah ke Aprilia di MotoGP 2021 dipandang bagai pisau bermata dua.
Maverick Vinales memutuskan pisah dengan Yamaha dan pindah ke Aprilia di MotoGP 2021.
Keputusan Maverick Vinales itu cukup tidak terduga, dan membuat pangsa pasar bursa pembalap MotoGP menjadi kacau di musim panas lalu.
Kabar Maverick Vinales hengkang dari Yamaha pun tidak terjadi baik-baik.
Baca Juga: Misi Aprilia di MotoGP, Langsung Adu Maverick Vinales Vs Aleix Espargaro
Ada begitu banyak konflik internal yang terjadi sehingga membuat pembalap 26 tahun itu terus tertekan hingga mengaku tidak bahagia.
Meski kini telah mantap pindah ke Aprilia, keputsan Vinales ternyata masih dipandang sebagai hal yang berisiko.
Adalah mantan pembalap MotoGP sekaligus juara dunia lima kali, Jorge Lorenzo yang berpendapat demikian.
Jorge Lorenzo bahkan melihat situasi Vinales pergi dari Yamaha dan pindah ke Aprilia bagai pisau bermata dua.
"Pergi ke Aprilia adalah hal yang berisiko. Tetapi bertahan di Yamaha juga berisiko karena penampilannya terus menurun," ucap Jorge Lorenzo dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.
"Dia memiliki potensi untuk memenangkan Juara Dunia dan ingin menemukannya di tim lain," kata dia.
Baca Juga: Pilih Vinales Hengkang atau Kedatangan Morbidelli? Begini Jawaban Fabio Quartararo
Aprilia memang bukan tim level papan atas di kelas MotoGP seperti Yamaha.
Tim pabrikan Noale, Italia, itu masih berstatus konsesi dan baru debut di kelas MotoGP era modern pada 2015.
Aprilia juga belum pernah mengecap juara dan podium tatkala Vinales menandatangani kontrak dengan mereka.
Baca Juga: Perseteruan Makin Panas! Bos Yamaha Semprot Maverick Vinales Gara-gara Hal Ini
Akan tetapi, hasil yang didapat Aprilia pada MotoGP Inggris 2021, di mana Aleix Espargaro berhasil merebut podium tiga dengan tangguh, bisa jadi tanda bahwa Vinales tidak salah membuat keputusan.
Lebih lanjut, Jorge Lorenzo sendiri juga menilai jika bertahan di Yamaha akan semakin berisiko bagi Vinales karena rasa tingginya tekanan secara mental.
Apalagi sejak kedatangan Fabio Quartararo yang musim ini begitu cepat dan sangat dominan.
"Maverick ketika dia tiba di Yamaha dulu (2017, red), dia langsung bisa menang, tetapi kemudian dia kehilangan daya saing, dan ini aneh," kata Lorenzo.
"Dilihat dari luarnya mungkin sepele, tetapi dia mungkin seorang pembalap yang merasa dibutuhkan oleh tim."
"Sebelum Fabio datang, hasil balapan Vinales tidak sesuai harapannya. Apalagi setelah memiliki Fabio sebagai rekan setim, sangat suclit secara mental," ucap Lorenzo lagi.
Baca Juga: Maverick Vinales Cuma Dibekali Motor Cupu? Begini Jawaban Petinggi Yamaha
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |