Sepanjang hampir separuh total putaran balapan, Miller mampu menjadi blocker alias penghadang Fabio Quartararo untuk menembus dua posisi terdepan.
Miller dan Quartararo saling bersaing merebut posisi kedua di belakang Bagnaia.
Dalam pertarungan sengit ini, Quartararo sulit menembus Miller sementara Bagnaia unggul hampir 2-3 detik di posisi terdepan.
Tentu, situasi ini sangat menguntungkan Bagnaia yang semakin tanncap gas.
Meski pada akhirnya ban Jack Miller mulai habis dan dia melambat serta disalip Quartararo, jasa pembalap Australia itu sebagai blocker El Diablo sudah sangat memberikan hasil signifkan.
Bagnaia sudah terlanjur tampil di level berbeda. Quartararo sebenarnya hampir menyalip Bagnaia pada dua putaran terakhir, namun usahanya gagal.
"Yang pasti, saya pikir Pecco itu sekarang di atas kertas dan dalam sejarah mungkin adalah pembalap terkuat di grid," ujar Jack Miller yang akhirnya finis kelima, dikutip Sportfeat dari Autosport.
"Jika dia ingin tahu, saya benar-benar cukup bahagia untuk berada di belakangnya dan bermain menjadi bloker (untuk Quartararo) sebanyak yang saya bisa," kata Miller lagi.
Pembalap Australia itu memang sudah menyiapkan diri jika harus berada dalam posisi untuk membantu rekan setimnya.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |